Kamis, 22 Desember 2016

Perjalanan Iman: Nyaris Tidak Kuliah dan Pengangguran


Kalau mau mengingat masa lalu, dulu saya orang yang nyaris tidak kuliah lho. Jadi di tahun 2011, saya dan Nona mencoba program beasiswa ke universitas idaman masing-masing. Tapi saya gak keterima dan Nona keterima. Kami memang mendaftar di universitas yang berbeda waktu itu. Sedih banget rasanya membayangkan saya gak bisa kuliah. Lalu ayah saya menawarkan untuk ikut SNMPTN (seleksi penerimaan mahasiswa untuk memasuki perguruan tinggi negeri yang dilaksanakan serentak seluruh Indonesia) yang waktunya pelaksanaannya kurang dari 2 minggu lagi. Saya pun mendaftar, membeli buku tes SNMPTN di gramedia dan belajar selama waktu yang tersisa. Bagaimana jika saya tidak lolos SNMPTN? Saya akan bekerja menggunakan ijasah SMK jurusan multimedia. Ya, karena kalau harus ikut biaya mandiri biayanya akan jauh lebih mahal.
Saya benar-benar pasrah pada Tuhan. Sebagai lulusan SMK saya tidak begitu tau pelajaran IPS  (jurusan yang saya pilih termasuk kategori IPS) karena di SMK fokus mempelajari kompetensi keahlian. Saya ingat waktu menangis di pelukan ayah saya karena saya tidak juga bisa mengerti soal matematika yang saya pelajari.

Namun dalam ketakutan dan kehawatiran itu iman saya diuji.

Selama masa belajar itu saya menulis di halaman paling belakang buku saya: Noni Elina Kristiani Sasrjana Sastra 2015. Semacam ungkapan iman dari diri saya. Saya rasa hanya karena kemurahan Tuhanlah saya bisa lolos SNMPTN saat itu. Saya akhirnya belajar bagaimana harus berserah kepada-Nya.

Kamis, 01 Desember 2016

Senandung Masa Lajang

Teruntuk kekasih di masa depan
Kan kulalui malam kesekian tanpamu di sekitar
Meski tanya selalu mengusik pandangan
Aku percaya kita dipersiapkan untuk menjadi lebih bersinar
Seperti lilin berpendar ditengah kegelapan
Kita mengerjakan apa yang Allah telah perintahkan
Untuk mengambil bagian dalam rencana-Nya
Menjadi berkat bagi sesama

Ini malam kesekian tanpamu dalam pandangan
Langit telah banyak menampung rindu yang tak beralamatkan
Namun ada Satu Pribadi yang kutau mengenalmu
Mendekapmu kala hidupmu kelu
Menguatkanmu ketika hari kelabu
Yang menulis kisah kita dan mendengar setiap doa
Membuat aku percaya bahwa cinta selalu membawa damai sejahtera

Semoga kita semakin dekat kepada-Nya
Karena meski tanpamu disekitar
Aku akan selalu berbahagia
Asal kita mau terus berpendar
Memancarkan sinar ditengah kegelapan
Sampai bertemu disebuah kesempatan
Ya,

Hanya jika Dia mengijinkan.

puisi ini juga ada di www.warungsatekamu.org

Puisi: Langit Indonesia

Seberkas awan melintasi langit Indonesia
Putih kelabu juga jingga
Menimbulkan tanya yang mengusik jiwa
Mengapa kakiku berpijak ditanahnya?
Kini berderap tanah Indonesia
Yang dulu pernah tercurah oleh darah
Dari pahlawan yang melawan penjajah
Namun kini kami terengah
Karena perbedaan membuat kami seolah terpisah

Ada keramaian di ujung jalan
Kertas-kertas juga berserakan
Anak-anak kami ketakutan
Langkah kami penuh dengan kekhawatiran
Padahal itu bukan mahkota duri
Atau cambuk besi
Ketika kelelahan melingkupi
Dan emosi tak bisa ditawar lagi
Ingatkan kami akan perih yang Kau alami
Memikul salib dan dicaci
Namun Kau memilih untuk mengampuni
Kami yang berdosa ini
Maka jangan biarkan kami berhenti mengasihi
Karena Kau telah memberi diri-Mu sendiri mati
Bukan hanya bagi kami
Tapi juga bagi mereka yang memaki

Meski berisik di ujung-ujung jalan
Tidak membuat kami takut namun tertantang
Untuk mengulurkan tangan bagi mereka yang menawarkan pedang
Seberkas awan melintasi langit Indonesia
Mengalunkan doa dari yang dikasihi-Nya
Tuhan, berbelaskasihlah pada Indonesia…


Puisi ini juga ada di www.warungsatekamu.org 

Selasa, 15 November 2016

Pacarku Tidak Seiman, dan Tuhan Mengingatkanku dengan Cara yang Tidak Terduga Ini

Aku mendambakan memiliki pacar sejak duduk di kelas 4 Sekolah Dasar. Sebagai seorang gadis yang sejak kecil menempuh pendidikan di Sekolah Negeri, sangat sulit bagiku untuk menemukan teman sepermainan yang seiman. Mulai dari aku duduk di Taman Kanak-Kanak hingga masuk ke Sekolah Menengah Kejuruan, aku hanya menemui teman-teman Kristen seminggu sekali di gereja. Mungkin itu alasan mengapa akhirnya ketika aku mulai mengenal istilah ‘jatuh cinta’, orang yang menarik perhatianku selalu teman lelaki yang berbeda agama.
Selain itu, mungkin karena diriku yang pemalu dan kutu buku, tidak ada seorang teman lelaki yang mendekatiku. Pada akhirnya, aku hanya bisa menjadi seorang pengagum rahasia. Hingga suatu hari saat aku duduk di Sekolah Menengah Kejuruan, ada seorang siswa dari jurusan yang berbeda denganku yang melakukan PDKT (pendekatan) terhadapku.
Zainul* adalah seorang laki-laki yang tinggi dan atletis, dan bulu matanya juga membuat para gadis iri melihatnya. Aku diam-diam telah tertarik kepadanya sejak masa orientasi sekolah, dan kami akhirnya resmi pacaran ketika kami duduk di kelas 11.

Sabtu, 22 Oktober 2016

Tips Move On dan Ciri-ciri Orang yang Sudah Move on

Patah hati pasti pernah dialami semua orang. Dari patah hati ringan sampai patah hati parah. Patah hati ada yang tinggal sejenak namun ada juga yang membekas sampai beberapa tahun. Setiap orang memiliki proses melupakannya sendiri. Namun bagaimana jika proses itu tidak berlalu sia-sia tapi kita bisa menarik pelajaran di dalamnya?

Berikut beberapa tips dari orang yang berlagak sering patah hati (padahal enggak) hanya seorang gadis yang ingin berbagi dan berharap tidak banyak lagi korban 'gagal move on' di dunia ini.

1. Jujur sama diri sendiri
Jika kita menunda untuk menangis hari ini, kita akan menangis suatu saat nanti dengan alasan yang sama. 
Kebanyakan kita yang patah hati tidak mau mengakui seberapa besar kekecewaan kita. Kita sibuk menjaga image supaya terlihat tegar dan baik-baik saja. Kita takut dikasihani oleh teman-teman kita, bahkan kita nggak mau mengasihani diri sendiri. Bukannya mau mengajarkan untuk rendah diri, tapi ketika kita mau jujur dan menerima emosi itu maka akan memudahkan kita untuk untuk kemudian pulih dari sakit hati. Jika kita membohongi diri sendiri maka emosi itu suatu saat akan datang lagi dan menghantui kita. 
Hadapi patah hatimu hingga kamu muak akan patah hati itu dan menyadari betapa kamu telah banyak menghabiskan waktu. It's OK to not be OK. We all have struggles. God loves you for who you are, but too much to leave you that way. :)

Senin, 17 Oktober 2016

Nafa Urbach dan kabar perselingkuhan suaminya



sumber: www.bintang.com
Saat tulisan ini dibuat, kabar tentang perselingkuhan suami dari artis Nafa Urbach tengah merebak di media sosial. Suaminya yang juga artis itu didapati sedang bermesraan dengan wanita lain yang kemudian diunggah di instagram.

Berikut kalimat yang dituliskan oleh Nafa Urbach dan diunggah Jumat (14/10/2016).

haii teman teman , hari ini saya banyak dpt Wa dan tlp , sy gak bs jwb satu satu , saya cmn akan bilang di IG saja supaya bs jelas , yaa benar suami sy dlm masa kejatuhannya ,
ada yg nanya emang nafa gak tau ? tentu saya tauu dengan siapa dan dimana saya tau semuaa , cuma kembali lagi ke Tuhan , klo banyak yg nanya kenapa sih gak di tinggalkan saja , sy akan bilang kasiaan , klo sy tinggalkan dia siapa yg akan doakan Dia ,
kdng kita cuma mau dl keadaan senang saja dlm pernikahan tp pd saat susah kt akan mengambil jalan pintas bercerai atau pisah , tp ada satu cara yg saya pilih saat ini yaitu berdoaa buat dia dan

Seperti Hujan

Hujan selalu bisa membuatku melamun
Suara tetesnya seperti hipnotisku
Ayo bercerita tentang seorang yang kau rindu
Derasnya semakin memaksaku
Seperti dentingan waktu yang memacu
Mungkin besok mungkin lusa
Atau mungkin tahun depan
Gemuruh buyarkan lamunanku
Sanggupkahku menunggu selama itu?

Jumat, 30 September 2016

Ketika Saya Merasa Aneh

Saat ini saya benar-benar berpikir. Apakah saya cukup normal untuk mengalami ini. Maksud saya adalah, dulu menurut saya adalah penting untuk memiliki seseorang yang disukai. Setidaknya seseorang yang tiap hari kamu selalu buka profil facebook atau instagramnya untuk sekedar mencari tau apa yang sedang dia pikirkan. Dulu itu yang menjadi pemikiran rutin saya. 
Merasa menggebu-gebu tiap kali melihat namanya di timeline, tapi saat ini, benar-benar tidak ada yang membuat saya menggebu-gebu ketika saya men-scroll timeline mana pun. Menggebu-gebu itu datang hanya ketika saya menerima kabar bahwa gaji saya sudah di transfer. Saya juga tidak sedang memata-matai seseorang. Saya tidak memiliki seseorang yang khusus untuk dipikirkan (kecuali orang tua dan saudara-saudara saya).  

Maka dari itu saya berpikir apakah saya menjadi aneh?
Apakah saya menyukai wanita? (Sepertinya saya sudah gila) Tentu saja tidak! Saya masih suka melihat bintang hallyu pria di drama korea.

Kemudian saya menyadari hal ini.
Saya bersyukur atas situasi ini.

Senin, 26 September 2016

Hai Farisi dan Selamat Tinggal!

Tau tidak? Kalau sebenarnya setiap kita memiliki sisi orang Farisi di dalam diri kita masing-masing?
Iya. Itu lho sikap yang suka nyombongin perbuatan-perbuatan ibadahnya, yang mementingkan penampilan luar, bersikap rendah hati tapi juga membanggakan kerendahan hati itu sendiri, yang selalu menganggap bahwa dirinya jauh lebih baik dari orang lain.

Semakin saya mempelajari tentang sifat orang Farisi ini, semakin saya tau bahwa saya juga memilikinya. Jika saya bilang hanya sedikit, maka sebenarnya saya membohongi diri sendiri dan menjadi semakin Farisi.
Kefarisian itu muncul di postingan status, foto selfie, caption IG, hastag, cara berpakaian, dan banyak hal yang saya inginkan orang lain lihat dalam diri saya. 

Jumat, 16 September 2016

Bagaimana Seharusnya Sikap Kita Terhadap Teman Lawan Jenis Yang Sudah Memiliki Pacar

Malam hari ini saya merasa sangat terberkati sekali dan tergerak untuk menulis hal ini. Judul yang cukup panjang sebenarnya tapi saya yakin ada banyak dari kita yang sering bingung, bagaimana kita harus bersikap sama teman lawan jenis yang sudah punya pacar? Apa batasan-batasan yang harus ada?

Ini semua bermula ketika saya harus meminta tolong pada seorang teman laki-laki yang telah memiliki pacar. Dia adalah orang yang mengenal Kristus begitu pula dengan pacarnya. Saya tau bahwa hubungan mereka telah berlangsung cukup lama.
Namun ada satu hal yang menggelisahkan hati saya. Apakah ini baik jika saya merepotkan seorang yang telah memiliki kekasih?
Bagaimana perasaan kekasihnya jika mengetahui hal ini? Karena saya seorang wanita. Saya tau kebanyakan wanita akan merasakan cemburu meski hanya sedikit saja (biasanya banyak).

Rabu, 14 September 2016

Cukup.

Tuhan selalu memiliki cara untuk menjawab segala tanyaku tentang dirimu.
Meski terkadang aku tak memahami maksud akalku karena hati hanya tau tentang rindu.
Sebuah tanda tanya besar agaknya terlalu berlebihan bagi Tuhan kita, bukan?
Cukup bagiku untuk tau bahwa dirimu berada ditangan yang tepat.
Segala kekhawatiranku sanggup lenyap jika aku mengingat hal itu.

Selasa, 13 September 2016

Monita Tahalea: Memberkati Melalui Lagu

sumber: www.moluccaproject.com
Hai teman!
Saat ini saya sedang memiliki idola baru yaitu Monita Tahalea penyanyi solo yang berdarah Ambon-Austria-Manado ini mempunyai karakter suara yang unik dan lagu-lagunya pun easy listening banget. Saya mengenalnya melalui lagu  Kekasih Sejati di tahun 2007 dan Monita juga merilis album solo antara lain Dream, Hope & Faith (2010) dan Song of Praise (2013).
Pada tahun 2015 Monita Tahalea akhirnya merilis album solo ketiganya yaitu Dandelion.
sumber: www.4shared.com

Sabtu, 10 September 2016

Aku pernah melakukannya dengan pacarku

Saya pernah mendengar kalimat itu keluar  dari mulut seseorang yang saya hormati. Kemudian saya berpikir dan merenung, apakah sesulit itu menjaga kekudusan dalam berpacaran?
Apakah kita cenderung menyerahkan diri pada hormon di masa muda kita yang bergejolak sehingga berkompromi dengan tidak menjaga kekudusan dihadapan Allah?
Kemudian hati kecil saya berkata
"Ah... Kamu belum tau aja gimana rasanya sekuat tenaga menahan nafsu... Punya objek yang buat dinafsuin aja nggak."
Hmmm.... -_-

Oke mungkin saya memang sedang tidak punya objek buat dinafsuin. Saya memang sedang tidak sedang dimabuk kepayang oleh cinta saat ini.
Tapi saya terlalu mengasihi diri saya yang jomblo ini. Ya, itu alasan saya menulisnya sehingga suatu saat ketika Tuhan mengijinkan saya memiliki pacar, saya akan mengingat hal yang saya tulis ketika saya masih jomblo ini. Tentang apa yang seharusnya tidak saya lakukan kelak. Sehingga dia (diri saya sendiri) ketika sedang berada dalam situasi yang bergejolak oleh hawa nafsu bisa berkata: "Ingat apa sudah kamu tulis di blog tentang menjaga kekudusan! Ingatlahhhh!!!"
Jadi boleh nggak sih, kita yang mengaku Kristen ini pacarannya pake ciuman, gandengan, pelukan, gitu? Boleh nggak sih berhubungan intim?

Kamis, 08 September 2016

KNM 2016

Kamp Nasional Mahasiswa 2016 yang dilaksanakan tanggal 12-17 Agustus lalu di Jambuluwuk, kota Batu memberi kesan mendalam bagiku. Aku benar-benar mempunyai pengalaman tak terlupakan bersama dengan alumni mahasiswa Kristen dari seluruh Indonesia. Dimana kami yang berbeda suku, bahasa, dan budaya sama-sama dipersiapkan untuk memberitakan injil dimana pun kami berada.
Perkantas merupakan salah satu yayasan yang memuridkan siswa maupun mahasiswa dan saya bersyukur bisa ada di dalamnya. Jika saya mengingatnya, saya penasaran dengan istilah KTB (kelompok tumbuh bersama) dan mulai bertanya pada teman yang mengikutinya. Saya langsung memutuskan "Aku mau ikut KTB!"

Ternyata dimuridkan itu tidak mudah. Ada banyak yang tidak sanggup bertahan dan berhenti ditengah jalan. Juga tentang memuridkan orang lain, perlu kasih yang tulus dan penuh kesabaran...
Namun sekali lagi, terlibat didalamnya merupakan anugerah bagi saya pribadi.
Bukankah Yesus juga memuridkan? Maka sudah seharusnya kita melakukan apa yang juga Yesus lakukan.
Saya berdoa supaya 900 ribu lebih alumni dari berbagai universitas di Indonesia ini benar-benar kembali ke kampung halamannya dan menjadi berkat di setiap bidang pekerjaan mereka. Demi Indonesia yang lebih baik. Demi Indonesia yang penuh dengan kemuliaan Allah.
Foto tepat di depan ruang pertemuan, Jambuluwuk Hotel, Batu.

Kamis, 18 Agustus 2016

Meresponi Panggilan


Saya selalu bertanya tentang bagaimana kita seharusnya bergumul dihadapan Allah?
Ataukah selama ini kita hanya memaksakan kehendak pribadi dan memaksa Tuhan menyetujuinya?
Yakub pernah bergumul bersama Allah sehingga kakinya terpelecok. Kejadian 32:24-25 "lalu tinggallah Yakub seorang diri. Dan seorang laki-laki bergulat dengan dia sampai fajar menyingsing. Ketika orang itu melihat, bahwa ia tidak dapat mengalahkannya, ia memukul sendi pangkal paha Yakub, sehingga sendi pangkal paha itu terpelecok, ketika ia bergulat dengan orang itu."
Kita tidak akan pernah menang jika bergumul dengan Allah. Pada akhirnya, kitalah yang akan tersakiti jika kita tidak mau meresponi panggilan-Nya itu. Jangan tunggu sampai 'kaki terpelecok' baru dirimu mau bergerak.
Cara Tuhan bekerja dalam diri anak-anak-Nya memang berbeda-beda. Terkadang Dia menyatakannya melalui mimpi atau orang lain untuk menyatakan kehendak-Nya. Tetapi jika kita mengaku mengasihi Bapa kita yang di sorga, agaknya kita tidak perlu terlalu banyak tanya karena kita tau apa yang Bapa mau.
Hanya lakukanlah sesuatu.
Mendekat dan lekat dengan Allah jauh lebih penting ketimbang semua pertanyaan yang kita lontarkan. Karena kedekatan itulah jawaban kita. 
Diri-Mu tidak lagi perlu bergumul dan tersakiti karena ketidaktaatan, tetapi merdeka karena melakukan kehendak-Nya.

"Lalu aku mengarahkan mukaku kepada Tuhan Allah untuk berdoa dan memohon..." Daniel 9:3

Minggu, 31 Juli 2016

Bagaimana Jika Aku Sudah Tidak Perawan?

Keperawan menjadi hal yang tidak tabu lagi dibicarakan saat ini. Jika kita mau menyelami dunia remaja-pemuda, melihat lebih jeli dan mendengar lebih tajam, banyak sekali wanita yang sebenarnya telah terjatuh dalam kondisi 'tidak perawan'. Alasannya pasti klise, karena kebablasan, tidak bisa menahan nafsu, kencan dengan orang yang salah dan anehnya bisa ada yang bilang itu merupakan ketidakseengajaan. 

Sebenarnya tulisan ini bukan tentang mengapa hal itu bisa terjadi, itu sudah pasti karena tidak adanya Allah dalam hidup wanita-wanita yang kehilangan keperawanannya. Tapi jika itu adalah dirimu, saya tidak sedang ingin menghakimimu, tidak sama sekali... Adalah bohong jika saya berkata bahwa saya tau bagaimana rasanya berada dalam kondisi tidak perawan dan dicampakan. Tidak saya tidak bisa tau bagaimana rasanya. 

Senin, 18 Juli 2016

Drama Korea

Beberapa drama korea yang pernah aku tonton nih.
Diantara semua penyuka drama Korea, saya adalah salah satunya. Ya ya ya, memang drama Korea selalu diidentikkan dengan romantisme berlebihan dan cerita yang kadang kurang logis. Saya juga menanyakan beberapa orang yang mengaku bahwa suka nonton drama Korea karena aktornya yang tampan-tampan. Setiap orang punya cara sendiri untuk menghabiskan waktu luangnya.

Pertanyaan yang sering saya tanyakan pada diri sendiri ketika menonton drama-drama itu adalah:
1.Apakah nilai-nilai di drama korea menjadi nilai-nilai yang kamu lakukan di dalam hidupmu?
Jangan pernah menggantikan ajaran-ajaran Alkitab dengan ajaran dunia. Milikilah hikmat dalam menonton, mana adegan yang tidak patut ditiru dan mana yang bisa diambil hikmahnya.

2. Apakah waktu menontonmu menjadikan penghalang kamu untuk menghabiskan waktu dengan orang-orang terdekat? Adakah kamu menjadi apatis sehingga mengabaikan keluarga dan teman2mu ketika asik nonton drama? Ingat bahwa Allah ingin kita jadi berkat buat orang lain. 

3. Apakah kamu memiliki waktu yang berkualitas untuk tetap membaca Alkitab dan berdoa ketika kamu nonton drama korea? Pernah nggak siiih, ngerasa antusias ketika episode drakor favorite keluar tapi apa seantusias itu ketika ada yang ngajakin PA (pendalaman Alkitab)?

Jumat, 13 Mei 2016

Bersyukurlah kamu yang belum pernah pacaran

Langsung saja ya, tulisan ini terinspirasi ketika saya melihat status mantan di facebook yang awalnya pacaran dengan- menjadi bertunangan dengan- . Sebenarnya ini bukan tulisan galau. Bukan, oke. Hanya sebuah cermin yang saya gunakan untuk akhirnya menyadari "ah... Andai saja saya tidak pacaran waktu itu..."
Dia adalah pacar saya waktu SMK tepatnya 6 tahun yang lalu. Jujur dia pacar terakhir saya sampai saat ini. Yup! Saya sudah menjomblo 6 tahuuuun. Bukan karena belum bisa move on lho ya. Bukan karena saya belum bisa ngelupain dia juga. Bukan! Alasan klise yang sangat penting: kita beda iman.
Kita putus baik-baik.
Aku yang mutusin duluan. (Gak penting ya kayaknya ini disebutin)
To be honest, se honest-honestnya, saya sudah tidak memiliki perasaan apapun sama dia, sudah lama saya move on dari cinta monyet itu.
Tapi, ternyata meskipun perasaan sudah hilang, ingatan tetap nempel! Ini kenapa saya bilang diawal bahwa bersyukurlah kamu yang belum pernah pacaran sampai saat ini.
Karena kelak, kamu yang meskipun sudah gak punya perasaan apa-apa sama mantanmu, tapi akan (tetap) sedikit baper (bawa perasaan) ketika tau dia akan menikah dengan orang pilihannya.
Mungkin kamu bertanya "ah masa sih?"

Rabu, 09 Maret 2016

Artis Gereja

“Artis Gereja”
Tulisan ini dibuat bukan untuk dengan sengaja menegur orang lain, sebenarnya ini hanya untuk membantu saya untuk tidak menjadi  seperi judul tulisan ini. Sederhananya, tulisan ini untuk saya, bukan untuk anda, tapi jika ada yang diberkati dengan tulisan ini, saya bersyukur.
Saya hanya pernah mendengar kata artis berkumandang ditelinga saya ketika di gereja. Dan saya mulai berpikir, oh ternyata ada orang yang menganggap orang lain artis? Mengapa bisa dikatakan seperti itu, artis seperti apa yang dimaksud dan mengapa ada di gereja?
Pelayanan memiliki banyak bentuk dan yang paling mudah dilihat adalah pelayanan di atas altar, seperti bermain musik, pemimpin pujian, singers, paduan suara, penari tambourine, kuayer (tulisannya bener gak?) dll. Nah, ternyata pelayanan ini tak disangka mengundang anggapan bahwa pelayan-pelayan tersebut seperti artis. Mungkin karena memang pelayanan ini merupakan pelayanan yang menggunakan seni/art ya?
Jika dibandingkan dengan artis yang memiliki arti seperti mereka yang bekerja dilayar televisi tentu saja pelayanan di gereja harusnya tidak bisa disamakan seperti itu. Seperti suku katanya PELAYAN yang seharusnya memiliki arti bahwahan, pembantu, kata kasarnya ‘jongos’ yang bahkan ga layak dapet pujian karena memang sudah tugasnya melayani.
Sedikit miris rasanya bila di gereja ada orang yang beranggapan bahwa pelayanan adalah ajang menjadi artis (tentu saja dengan lingkup kecil) atau ada yang menganggap (tanpa sadar) dirinya artis dengan melakukan pelayanan ibadah di gereja.
Jika tidak keberatan, bolehkah saya memberi sedikit contoh bagaimana ‘artis gereja’ di gambarkan?

Jumat, 26 Februari 2016

Bukan itu... Tapi ini...

Apakah ini cinta
Atau hanya cinta kepada diriku sendiri?
Aku berkata mencintaimu saat ini
Ketika kita bahkan belum berjumpa
Apakah ini cinta
Ataukah halusinasi yang kumiliki
Bagaimana aku bisa mengetahuinya?
Lalu diriku melebur dalam pikiranku
Pikirku menyenangkan jika seperti itu
Selayaknya cerita di film atau roman
Aku menginginkannya, namun tidak sepenuhnya seperti itu.
Menyimpan kebohongan dengan menembunyikan duka dibalik akhir ‘bahagia selamanya’

Kamis, 28 Januari 2016

White Boots by Jamie Grace


Lagu ini memberkati sekali dan memberi semangat. Jangan lupa untuk hidup bagi Kristus dan utamakan Dia. He will give you what you need in the righ time. 

Little girl dreams are bigger than they seem
I’m thinking about my future in my daily routine
Blue house and a picket fence
That's the kind of innocence that makes me wanna wait
Until my wedding day Standing face to face with the love I know is true
I’ll promise him forever from the day we say, "I do"
I've got my white boots
My white dress
And baby, I ain't getting them dusty 
All I need you to bring
Are the rings
And I know in time I'll be ready 
Cause I've been waiting, waiting, waiting,
Waiting, waiting, waiting on you

Rabu, 27 Januari 2016

Jika kita tidak berbahagia kini, kita tidak akan berbahagia nanti

Dear my future husband,
Dirimu dimasa depanku bukan supaya aku berbahagia,
Dirimu dimasa depanku bukan supaya aku merasa lengkap dan aman.
Ketahuilah bahwa aku bahagia, aman dan lengkap saat ini, ditahun-tahun saat kita belum bersama.
Karena Allah

Minggu, 24 Januari 2016

Jawaban Atas Pertanyaan


Entah ini dikatakan apa
Aku mencari ditempat dimana dulu dia berada tapi sekarang sudah tidak ada siapa-siapa
Kosong, tetapi semua lebih rapi dari biasanya
Aku berkeliling, bertanya-tanya apa yang hilang
Tapi tidak juga kuketahui
Kemudian aku mulai bertanya pada diriku sendiri apa yang sudah aku miliki lalu kemudian hilang?
Tidak ada.

Memang belum seharusnya tempat ini dihuni oleh seseorang,
Lihat saja, masih ada banyak yang perlu dibenahi
Seperti sarang laba-laba di pojok ruangan misalnya,
Kursi yang bantalannya perlu diganti, ah aku harus membuatnya nyaman berada disini

Jumat, 22 Januari 2016

Gonta-ganti Pacar (terinspirasi dari curhatan teman)



Hal pertama yang terlintas dibenak saya ketika menulis ini: Are you serious? ini pasti akan nyindir beberapa orang.

Hal kedua: apa ini nggak lebih memperjelas status jomblomu yang uda lama itu? nggak ada yang berani angkat tema ini kecuali mereka yang sudah menikah atau yang ngejomblo.

Pada akhirnya saya menepis semua pemikiran diatas dan tetap menulis. Iya, mungkin akan ada beberapa yang tersinggung baca artikel ini sambil bilang dalam hati “anak ini lagi ngomongin aku yah?”. Sikap merasa tersinggung itu sebenar mengindikasikan ada kesalahan yang telah kita buat. Kenapa harus tersinggung jika sudah melakukan hal yang benar? Saya bersyukur jika saya tersinggung, karena dengan itu saya tau bahwa ada hal yang tidak beres dalam diri saya yang perlu diperbaiki. Jadi saya mau bilang, sini, sindir sayaaa… sindir sayaaaaaa… wkwkwk 

Oke, 
pertama apakah adalah hal yang wajar jika seorang Kristen yang lahir baru bergonta-ganti pacar?

Tidak, itu tidak wajar. Seseorang yang telah menerima Yesus Kristus sebagai Tuhan dan Juruslamat pribadinya, pasti akan sangat berhati-hati dalam hidupnya. Dia (seorang Kristen) pasti melakukan segala sesuatu untuk memuliakan nama Tuhan saja, entah itu bekerja, memasak, belajar, bahkan dalam hal berpacaran.

 “Dan segala sesuatu yang kamu lakukan dengan perkataan atau perbuatan, lakukanlah semuanya itu dalam nama Tuhan Yesus, sambil mengucap syukur oleh Dia kepada Allah, Bapa kita.” Kolose 3:17

 “Apa pun juga yang kamu perbuat, perbuatlah dengan segenap hatimu seperti untuk Tuhan dan bukan untuk manusia.” Kolose 3:23

Bukankah disitu ditulis segala sesuatu yang kamu katakan dan kamu perbuat? Jika kita suka berkata-kata gombal, merayu disana-sini untuk setidaknya mendapatkan pacar, apakah kita bisa melakukan itu dan nama Tuhan dimuliakan?

Apakah pacaran hanya supaya kita sama seperti orang kebanyakan yang punya teman buat pergi ke bioskop, belanja, dan dinner? Ada beberapa orang yang bahkan ga bisa jomblo barang sebulan, yang merasa ga aman kalo ga punya gebetan, yang panik ngeliat teman kanan kirinya telponan sambil manggil sayang-sayang.

Hey, apakah kamu sendiri tidak pernah melakukannya? Pacaran atau sejenisnya? (mungkin itu tanyamu dalam hati).

Dulu, sewaktu saya masih duduk dibangku SMA saya memang berpacaran, bukan sama yang seiman pula. Saat itu, saya merasa itu adalah cinta. Tapi percaya deh, semakin hubungan saya dekat dengan Kristus, saya merasa nggak ada damai sejahtera karena hubungan itu. Saya sama sekali tidak memiliki sukacita, meskipun pacar saya itu ganteng, baik, dan setia (sekarang dia uda jadi pacar orang). Saya merasa sedih ketika terus menjalani hidup seperti itu karena saya tau saya telah menyakiti hati Allah.

Apakah yang dirimu rasakan saat kamu tau sedang tidak mentaati Dia?
 
Jika kamu sudah bertemu dengan orang yang tepat dan sedang menjalin sebuah hubungan, beranilah berkomitmen untuk menjaganya tetap kudus. Milikilah hubungan yang senantiasa memuliakan Allah.

Untuk mengakhiri tulisan ini,

Saya pernah mendengar sebuah statement dari seorang teman, sama seperti ilmu ekonomi, semakin barang itu dimiliki banyak orang maka nilai ekonominya rendah karena barang itu pasti murah. Barang yang mahal dan berharga adalah barang yang hanya dibeli dan dimiliki satu orang. Semakin banyak orang yang bisa memiliki/mendapat giliran untuk memacari kita, menunjukkan nilai kita juga.

Guys, kita bukanlah barang, kita sangat berharga dari yang kita tau. Jangan bangga karena mantan kalian banyak, karena nilai kita bukan berasal dari itu. Kita dinilai dari darah yang mahal, hidup kita adalah milik Kristus sepenuhnya. Hanya, mau kah kita menjalani hidup sesuai dengan standar Allah? 
Dia yang akan membawa kita kepada orang yang akan menjadi pendamping  hidup kita. Hiduplah selayaknya putra dan putri Allah hidup.


“Sebab kamu tahu, bahwa kamu telah ditebus dari cara hidupmu yang sia-sia yang kamu warisi dari nenek moyangmu itu bukan dengan barang yang fana, bukan pula dengan perak atau emas, melainkan dengan darah yang mahal, yaitu darah Kristus yang sama seperti darah anak domba yang tak bernoda dan tak bercacat.” 1 Petrus 1:18-19

Kenapa Galau?


Galau bukan hal yang asing ditelinga kita terutama bagi para remaja. Bahkan orang  yang menurut pemerintah sudah dikategorikan dewasa pun, bisa mengalami galau. Saya juga pernah galau loh. Dari galau level 1 sampai level 10 juga pernah dan mungkin, suatu saat, ketika saya lagi dalam situasi ‘khilaf’ saya bisa galau lagi. Itu kenapa saya perlu menulis ini, sehingga saya (dengan pertolongan Roh Kudus) bisa mengingat dan menjadikannya cermin.  Bukannya bangga, tapi sekarang saya menyadari kenapa saya diijinkan mengalami pahit-asinnya galau itu.

Kenapa sih kok kita bisa galau?

1.      Allah bukan jadi yang utama
Kita menginginkan hal lain selain kehendak Tuhan, itu alasan utama kenapa galau bisa merundung kita. Memang bukan hal yang mudah menyelaraskan keinginan kita dengan keinginan Tuhan, saya tau itu sulit…