Selasa, 15 November 2016

Pacarku Tidak Seiman, dan Tuhan Mengingatkanku dengan Cara yang Tidak Terduga Ini

Aku mendambakan memiliki pacar sejak duduk di kelas 4 Sekolah Dasar. Sebagai seorang gadis yang sejak kecil menempuh pendidikan di Sekolah Negeri, sangat sulit bagiku untuk menemukan teman sepermainan yang seiman. Mulai dari aku duduk di Taman Kanak-Kanak hingga masuk ke Sekolah Menengah Kejuruan, aku hanya menemui teman-teman Kristen seminggu sekali di gereja. Mungkin itu alasan mengapa akhirnya ketika aku mulai mengenal istilah ‘jatuh cinta’, orang yang menarik perhatianku selalu teman lelaki yang berbeda agama.
Selain itu, mungkin karena diriku yang pemalu dan kutu buku, tidak ada seorang teman lelaki yang mendekatiku. Pada akhirnya, aku hanya bisa menjadi seorang pengagum rahasia. Hingga suatu hari saat aku duduk di Sekolah Menengah Kejuruan, ada seorang siswa dari jurusan yang berbeda denganku yang melakukan PDKT (pendekatan) terhadapku.
Zainul* adalah seorang laki-laki yang tinggi dan atletis, dan bulu matanya juga membuat para gadis iri melihatnya. Aku diam-diam telah tertarik kepadanya sejak masa orientasi sekolah, dan kami akhirnya resmi pacaran ketika kami duduk di kelas 11.