Bukan itu... Tapi ini...

Apakah ini cinta
Atau hanya cinta kepada diriku sendiri?
Aku berkata mencintaimu saat ini
Ketika kita bahkan belum berjumpa

Apakah ini cinta
Ataukah halusinasi yang kumiliki
Bagaimana aku bisa mengetahuinya?
Lalu diriku melebur dalam pikiranku
Pikirku menyenangkan jika seperti itu
Selayaknya cerita di film atau roman
Aku menginginkannya, namun tidak sepenuhnya seperti itu.
Menyimpan kebohongan dengan menembunyikan duka dibalik akhir ‘bahagia selamanya’

Pikirku menyenangkan dimabuk asmara kemudian seperti mereka yang memperlakukan tubuhnya seperti alat
Seperti binatang yang tak memiliki ketakutan akan penghakiman

Aku bahkan bisa mendengar suara tawa mereka
Yang mengejek dan berkata
Enyahlah, manusia naif!

Tidak, bukan seperti itu yang kuinginkan
Aku ingin memiliki kisah cinta
dengan seseorang yang sebenarnya paling tidak layak untuk dicinta
Cinta bukanlah cinta ketika kamu belum menyadari bahwa pengorbananlah hal yang terindah
Ketika aku menjalaninya akupun menyadari
Yang kulakukan hanya demi diriku sendiri
Karena aku menginginkan seorang lain melakukannya untukku

Akhirnya dirimu tau bahwa kau pun tak layak, wahai diriku
Memiliki kisah seperti dongeng?
Itu hanya mimpi.
Ya ,hanya mimpi komersil yang dimiliki semua orang
Yang kemudian akan mereka sesali di panasnya api
Apa yang sangkanya benar dengan mengikuti diri sendiri
Akan lenyap dan abadi dalam mati

Kemudian aku memperoleh yang lebih dari mimpi
Lebih dari sekedar film dan roman
Cintaku yang sejati,
Cinta Allahku.

Ketika aku menyadari akan ketidaklayakanku
Aku ingin mencintaimu
Seperti orang bodoh katanya,
Menyimpan sesuatu untuk orang yang belum dikenal
Namun aku rela dikatakan bodoh
Jika bodoh itu berarti hidup suci sedemikian rupa sehingga kita bertemu.
Mari menjadi bodoh bersama dan tidak dengarkan mereka.
Kelak kita akan menertawai mereka
Karena cinta murni dan suci kita
Diberkati oleh Allah di surga
Yang menjadikannya kekal
Dan ditulis dibuku harian pribadiNya.