Senin, 31 Juli 2017

Kapan Waktu yang Tepat untuk Pacaran?

Image from www.freepik.com
Kita semua pasti memiliki keinginan. Sebagai manusia yang berupa darah dan daging, munculnya rasa ingin akan sesuatu adalah kewajaran. Kita ingin coklat hangat saat cuaca sedang hujan dan dingin, kita ingin meneguk segelas es jeruk ketika cuaca panas, kita bahkan ingin dipeluk ketika sedang sedih atau membanting pintung ketika sedang marah. Keinginan-keinginan itu ada dalam diri kita dan bahkan kita tidak tau mengapa kita mengingininya. Kita akhirnya sadar, alasan mengapa kita mempunyai keinginan, karena kita adalah manusia. Keinginan itu yang membuat Adam merasa tidak ada satu pun hewan di taman Eden yang sepadan dengan dia, dia perlu sesuatu yang lain. Keinginan juga yang membuat Hawa memakan buah pengetahuan yang baik dan jahat. Ada banyak jenis keinginan, salah satunya keinginan untuk memiliki pacar.
Mari kita bicara dengan jujur. Tidak ada manusia yang tidak menyukai lawan jenis ketika mereka telah akhil balik. Berdasarkan pengalaman saya pribadi, saya mulai menyukai seseorang ketika kelas 3 SD itu berarti ketika saya berumur sekitar 9 tahun. Setiap orang pasti memiliki seseorang yang disukai dan menginginkannya untuk menjadi pacar. Setidaknya itulah yang diajarkan oleh
lingkungan kita ‘Apakah ada yang kamu sukai di kelas? Kamu aneh kalau tidak menyukai siapa pun’ , ‘Aku menyukai dia, karena dia keren dan tinggi, kalau tipemu yang seperti apa?’
karena perkembangan tubuh kita dan karena lingkungan kita, kita memiliki keinginan dan ketertarikan. Lantas apakah itu adalah hal yang buruk? Tidak, itu tidak buruk sama sekali. Justru aneh kalau kita menyukai sesama jenis (Cewek suka cewek atau cowok suka cowok). Jadi tarik nafas dalam-dalam dan tenanglah, tidak ada yang salah kalau menyukai seorang lawan jenis.
Image from www.freepik.com

Pertanyaannya adalah kapan waktu yang tepat untuk memiliki pacar?
1.       Ketika kita bisa mengutamakan Tuhan
Dalam hal ini kita mau bicara tentang bagaimana mengatur waktu dan prioritas kita. Apakah saat ini dirimu memiliki waktu khusus untuk merenungkan firman Tuhan dan berdoa? Memiliki waktu pribadi dengan Tuhan menunjukkan kesiapan kita untuk berelasi. Ketika kita memiliki hubungan pribadi dengan Tuhan, membaca dan melakukan firman-Nya, kita akan tau bagaimana kita seharusnya memperlakukan orang lain. Ini yang sangat penting dan sering kali diabaikan. Banyak pasangan bingung mengapa mereka sering bertengkar dan saling menyakiti satu sama lain. Padahal alasannya sudah jelas, mereka tidak bertumbuh dalam karakter dan iman karena mereka tidak memiliki waktu untuk Tuhan. Jadi mengutamakan Tuhan adalah hal terpenting dan paling mendasar dalam menjalin sebuah hubungan. Sebagai manusia yang terbatas, kita membutuhkan Allah yang tidak terbatas untuk bisa mengasihi dan melayani orang lain. Dia yang telah memberikan teladan bagi kita di kayu salib, sanggup mengajari kita bagaimana caranya berpacaran, bahkan memberitahu kita kapan waktu yang tepat untuk berpacaran dan dengan siapa. Yang perlu kita lakukan adalah datang kepada-Nya.
2.       Ketika kita bisa melayani dan mempedulikan orang lain
Betapa pentingnya bersekutu dalam kehidupan Kristen. Di gereja bahkan di sekolah/kampus memiliki banyak persekutuan yang mana kita bisa melayani satu sama lain. Tuhan mengatakan bahwa tidak baik jika kita meninggalkan jam-jam ibadah kita. Bahkan jemaat mula-mula menunjukkan betapa pentingnya bersekutu bersama dan saling menolong satu sama lain. Apakah dirimu telah terlibat dalam pelayanan atau setidaknya mau hadir dalam persekutuan? Saat kita bisa membagi hidup dengan orang lain dan melayani mereka, saat itu kita menunjukkan bahwa kita telah siap menjalin relasi karena itu menunjukkan bahwa kita tidak egois.  Mungkin kita bisa berkata "Dia mencintaiku, dia baik padaku, dia tidak mungkin menyakitiku, meskipun dia bukan orang yang terlibat dalam pelayanan dan tidak pernah datang persekutuan" percayalah, bagaimana dia memperlakukan orang lain, saudara-saudara seiman, keluarganya, bahkan bagaimana dia memperlakukan pelayan restoran, begitulah dia akan memperlakukanmu. Ya, itulah yang dinamakan karakter. Jika dia tidak melayani dan memiliki hubungan yang baik dengan orang lain, kita tidak bisa menjamin dia tidak akan melakukannya kepada kita suatu saat nanti. Jadi, perhatikan diri sendiri dan juga seorang yang kamu sukai. Apakah kalian bukan pribadi yang egois dan mau berbagi? Relasi pacaran yang baik adalah ketika dua orang di dalamnya menjadi berkat di dalam persekutuan dan orang disekitarnya.
3.       Ketika kita bisa bertanggung jawab dengan melakukan kewajiban kita
Jika dirimu adalah seorang siswa atau mahasiswa dan ingin sekali memiliki seorang pacar atau memacari seseorang, apakah kamu bisa bertanggung jawab dengan nilai rapot atau IPKmu? Apakah kamu masih tetap bisa konsisten belajar dan bahkan berkonsentrasi? Kita sebagai orang percaya adalah saksi-saksi Allah. Bagaimana kita menjalani tugas sebagai pelajar/mahasiswa adalah bentuk kesaksian kita. Jika kita sudah kesulitan mengatur jadwal les dan bahkan tidak sempat melayani, mengapa kita masih ingin memiliki pacar? Hal yang cukup aneh dan menggelikan adalah ketika seseorang menolak melayani di persekutuan sekolah atau kampus karena studi mereka, tapi mereka tidak menolak untuk meluangkan waktu dengan pacar mereka. Itu bukan pilihan yang bijaksana. Sebagai pengikut Kristus kita diharuskan menjadi saksi, bukan hanya ketika di gereja, tapi di setiap aspek hidup kita merupakan kesaksian. Maka dari itu bagaimana kita melaksanakan tanggung jawab sangat penting. Jika pacaran membuatmu semakin tidak serius melakukan apapun yang menjadi kewajibanmu, maka kamu belum siap buat pacaran.

    4. Ketika kita mengerti apa yang Tuhan ini kita lakukan, panggilan hidup kita

Ada banyak orang muda yang bingung apa yang sebenarnya menjadi kehendak Tuhan dalam hidupnya. Panggilan hidup selalu berjalan beriringan dengan kedekatan kita dengan Tuhan. Semakin kita dekat dengan Tuhan, semakin kita bisa mengetahui apa yang menjadi panggilan hidup kita. Tuhan ingin aku mengambil jurusan apa saat kuliah? Apakah aku harus ke kota sini atau sana untuk bekerja? Panggilan hidup lebih dari sekedar menentukan tempat tinggal atau universitas. Panggilan hidup adalah tentang apa yang Tuhan ingin kita kerjakan selama kita hidup, tujuan Allah menciptakan kita sejak mulanya. Jika panggilan hidupmu adalah menjadi seorang dokter di pedalaman Kalimantan, kamu tidak bisa menikahi seseorang yang ingin menjadi Gubernur. Alangkah baiknya jika kita telah mengetahui panggilan hidup kita, sehingga kita bisa memilih orang seperti apa yang akan menemani kita seumur hidup kita. Ingat bahwa Allah menyuruh Adam untuk 'mengelola taman' dan memberi nama binatang-binatang sebelum Allah memberikan Hawa kepadanya. Apakah 'taman' yang Tuhan ingin untuk kita kelola? Temukan itu dahulu lalu temukan partner hidupmu.

Tiga hal di atas adalah kesiapan yang paling mendasar tapi juga yang paling sulit untuk dilakukan. Semua ada dalam pilihan kita. Sebenarnya, kapan sih waktu yang tepat buat pacaran? Jika kamu adalah seorang siswa SMP atau SMA mungkin dirimu merasa telah siap untuk berpacaran. Tentu saja, kamu bisa melakukannya. Dirimu bisa berpacaran dengan siapa pun yang kamu inginkan. Tetapi, menurut pengamatan saya dan pengalaman pribadi, adalah lebih baik untuk tidak berpacaran terlebih dahulu. Tentu saja ini bukan perintah tetapi anjuran. Jika kalian mengasihi Allah dan rindu untuk menyenangkan-Nya, kalian pasti akan melakukan ketiga hal diatas sebelum memutuskan untuk menjalin hubungan. Segala sesuatu yang kita lakukan akan dipertanggung jawabkan dihadapan Allah, termasuk hubungan pacaran kita. Bagaimana kita melakukan pacaran, dengan siapa, dan untuk apa, semuanya itu akan dipertanyakan Allah suatu saat nanti ketika kita berdiri dihadapan-Nya. Jadi, Tarik nafas dalam-dalam dan percayalah, dirimu tidak sendirian. Allah akan memberi kekuatan dan hikmat kepada kita yang rindu menyenangkan-Nya.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Ada saran atau kesan? Senang bisa berbagi pikiran :)

 
Share on :