Kamis, 18 Agustus 2016

Meresponi Panggilan


Saya selalu bertanya tentang bagaimana kita seharusnya bergumul dihadapan Allah?
Ataukah selama ini kita hanya memaksakan kehendak pribadi dan memaksa Tuhan menyetujuinya?
Yakub pernah bergumul bersama Allah sehingga kakinya terpelecok. Kejadian 32:24-25 "lalu tinggallah Yakub seorang diri. Dan seorang laki-laki bergulat dengan dia sampai fajar menyingsing. Ketika orang itu melihat, bahwa ia tidak dapat mengalahkannya, ia memukul sendi pangkal paha Yakub, sehingga sendi pangkal paha itu terpelecok, ketika ia bergulat dengan orang itu."
Kita tidak akan pernah menang jika bergumul dengan Allah. Pada akhirnya, kitalah yang akan tersakiti jika kita tidak mau meresponi panggilan-Nya itu. Jangan tunggu sampai 'kaki terpelecok' baru dirimu mau bergerak.
Cara Tuhan bekerja dalam diri anak-anak-Nya memang berbeda-beda. Terkadang Dia menyatakannya melalui mimpi atau orang lain untuk menyatakan kehendak-Nya. Tetapi jika kita mengaku mengasihi Bapa kita yang di sorga, agaknya kita tidak perlu terlalu banyak tanya karena kita tau apa yang Bapa mau.
Hanya lakukanlah sesuatu.
Mendekat dan lekat dengan Allah jauh lebih penting ketimbang semua pertanyaan yang kita lontarkan. Karena kedekatan itulah jawaban kita. 
Diri-Mu tidak lagi perlu bergumul dan tersakiti karena ketidaktaatan, tetapi merdeka karena melakukan kehendak-Nya.

"Lalu aku mengarahkan mukaku kepada Tuhan Allah untuk berdoa dan memohon..." Daniel 9:3