Senin, 20 Mei 2019

Fokus


"Noni saudaramu sudah menikah loh, kamu kapan? Kamu nggak kepengen menikah ta?" 
Tanya seorang teman kepadaku. Pertanyaan klise yang sudah beberapa kali aku terima.
"Ya kepengen, lah... Cuma ya belum." 
"Kapan?"


Kapan.
Sebuah kata yang akhir-akhir ini begitu akrab di telinga. Bagaimana mungkin aku bisa menjawab pertanyaan yang hanya Tuhan yang tahu jawabannya? Dalam sebuah perjalanan aku telah berdamai dengan kata kapan. Berusaha berteman dengan kata itu dan menikmati jawaban yang tak kunjung ditemukan.


Satu hal yang aku ketahui pasti, Allah yang memegang kendali atas waktu, rencana-Nya sempurna. Aku tidak perlu mengetahui kapan tepatnya atau bahkan siapa. Aku hanya perlu percaya.

"Sebab Aku ini mengetahui rancangan-rancangan apa yang ada pada-Ku mengenai kamu, demikianlah firman TUHAN, yaitu rancangan damai sejahtera dan bukan rancangan kecelakaan, untuk memberikan kepadamu hari depan yang penuh harapan."
Yeremia 29:11



Mungkin sebagian orang menganggapku tampak aneh. Menjalani masa lajang yang begitu panjang hingga diusia yang bisa dikatakan matang. Sebenarnya apa yang aku tunggu? Orang seperti apa yang aku cari?

Aku menunggu seseorang yang tidak sempurna, yang tahu apa yang dia inginkan dalam hidupnya, mencintai Allah dengan segenap hati dan semua yang dia miliki, lalu dengan segenap kesadarannya setelah bergumul bersama Tuhan, dia akan memilihku untuk menjadi pasangan hidupnya. Dia yang hingga kini tidak aku ketahui siapa.

Aku hanya yakin ketika dia menyatakan dirinya kepadaku, Allah sendiri yang memampukanku untuk berkata ya. Untuk kami menjalani kehidupan bersama-sama dan melayani Allah dengan apa yang kami miliki.


Bagiku, itu sebuah keinginan yang cukup sederhana. Meskipun pada kenyataannya seringkali tidak sabar dan mempertanyakan rencana Tuhan.

Ah, aku terlampau percaya kepada Dia bahwa bukannya tanpa alasan Allah membuatku menunggu sekian lama.

Aku hanya tidak ingin menghabiskan waktu bersama seseorang yang salah. Karena perasaan dan perhatian adalah bagian dari hartaku yang berharga, yang kusimpan hanya untuk satu orang yang tepat nantinya.

Tuhanlah yang menjadi satu-satunya harapanku. Biarlah kelak ketika suami masa depanku bertanya "Apa yang kamu lakukan selama masa penantian?" aku akan menjawabnya sembari tersenyum, "Aku hanya berfokus kepada Allah hingga Dia memberikanku dirimu." 

Berfokus kepada Allah.
Aku tidak tahu lagi bagaimana cara mencintai yang lebih baik dari itu.

So if you're out there I swear to be good to you
But I'm done lookin', for my future someone
Cause when the time is right 
you'll be here, but for now
Dear no one this is your love song~
Torry Kelly, Dear No One

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Ada saran atau kesan? Senang bisa berbagi pikiran :)

 
Share on :