Senin, 13 Maret 2017

3 Hal yang Perlu Dilakukan Ketika Memiliki Gebetan

Sebagai seorang lajang tentunya wajar jika kita akhirnya memiliki gebetan. Ketika kita mulai tertarik pada orang lain, kita pasti ingin tau banyak tentangnya lalu mulai beraksi layaknya FBI dan mulai mengamati dia bahkan mengintip semua sosial medianya. Saya rasa memiliki gebetan bukan hal yang salah. Ketika saya menulis tentang “Tipe” saya tergerak untuk kemudian menuliskan tentang hal ini, yaitu bagaimana jika kita memiliki seratus seorang  gebetan?

Nafsu Jatuh cinta pada pandangan pertama kebanyakan selalu terjadi ketika yang menjadi fokus utama kita adalah fisik. Saya pribadi kurang setuju dengan ungkapan cinta pada pandangan pertama ini karena menurut saya cinta yang akan berdiri teguh tidak sekedar dibangun dari ketampanan atau kecantikan seseorang. Namun tidak menutup kemungkinan jika itu merupakan karunia dari Tuhan kamu jatuh cinta pada pandangan pertama dengan calon pasangan hidupmu lalu menikah dengan dia. Tapi sekali lagi, jatuh cinta karena fisik adalah dasar yang sangat amat rapuh untuk membangun sebuah hubungan.

Inilah tiga hal yang dapat membantumu ketika kamu memiliki gebetan

Perhatikan cara dia bersikap, berbicara dan memperlakukan orang lain

Saya pun akan dengan mudah mengagumi ketampanan seorang pria namun itu hanya sebatas seperti mengagumi sebuah lukisan di sebuah pameran seni. Ya, siapa yang tidak menyukai keindahan? Tuhan menciptakan keindahan di dunia ini (alam, manusia, musik, seni) untuk bisa membuat kita merasa bahagia dan takjub. Namun selayaknya Allah, keindahan sejati tidak dapat dilihat, disentuh, atau di dengar, keindahan sejati dapat kita rasakan melalui hati.


Paras yang manis tak dapat dipercaya, dan kecantikan akan hilang; tetapi wanita yang taat kepada TUHAN layak mendapat pujian. Amsal 31:30

Bukan yang dilihat manusia yang dilihat Allah; manusia melihat apa yang di depan mata, tetapi TUHAN melihat hati. 1 Samuel 16:7

Tuhan tidak melihat rupa tapi menilai hati hal ini tentu sudah sering kita dengar dan itu memang benar, Tuhan ingin kita menilai seseorang bukan hanya dari apa yang terlihat di luar tapi apa yang ada di dalam hati orang tersebut. Apa yang ada dalam hatinya akan terlihat melalui bagaimana dia berbicara. Apakah menggunakan kata-kata kasar atau lemah lembut dan membangun orang lain? Apa yang dia kerjakan di hari minggu? Apakah dia beribadah dan terlibat dalam pelayanan? Bagaimana dia memperlakukan keluarganya? Bagaimana dia memperlakukan teman-temannya?Perhatikanlah semuanya itu dan jangan terlalu terburu-buru untuk menjadikan dia gebetanmu sehingga ketika kita masuk ke tahap selanjutnya kita tidak menjadi kecewa.

Jika karakternya benar-benar menunjukkan bahwa dia kekasih idamanmu, maka berlanjutlah pada tahap berikut

Berdoa

Satu kata sederhana tapi banyak juga yang bilang terlalu klise.
Tapi percayakah kamu bahwa ini justru hal yang paling penting?

Ketika saya menciptakan suatu barang dan memperlihatkannya padamu, kamu pasti akan bertanya bagaimana cara menggunakannya, perawatannya, atau dibuat untuk siapa, kepada saya yang menciptakan barang itu, kan? 
Bagaimana kamu bisa tau bahwa dia adalah the one yang diciptakan untuk jadi pasangan hidupmu? Ya tentu saja dengan bertanya kepada yang menciptakannya, Tuhan.
Kita sering kali melewatkan hal ini dan menganggapnya sepele sehingga berakhir dalam penyesalan dan kekecewaan.

Menceritakan tentang orang yang menarik perhatianmu tidak akan membuang-buang waktunya Tuhan. Dia peduli pada setiap aspek hidupmu termasuk dalam hal ini. Tanyakan pada-Nya apakah dia yang kamu sukai adalah yang terbaik bagimu, mintalah supaya ada kesempatan bagimu untuk bisa berteman dan mengenalnya lebih dalam lagi, mohonlah pimpinan Tuhan dan minta Dia untuk menguasai hatimu sehingga kamu tidak jatuh cinta pada orang yang salah.

Pengalaman patah hati kita tentunya membuat kita tidak ingin mengulanginya lagi, bukan? Apa hanya saya disini yang pernah patah hati? (itu enggak enak banget kan!) Maka dari itu menyerahkan kepada Tuhan seluruh hidup dan hati kita akan membuat kita terhindar dari hal-hal seperti patah hati. Ketika kita mempercayakan hati kita kepada-Nya maka Dia akan menyerahkannya pada seorang yang layak menerimanya.

Seorang yang layak ditunggu adalah seseorang yang mendoakanmu.

Berdoa adalah hal yang perlu terus menerus kita lakukan bahkan ketika kita sampai ketahap selanjutnya…

Menjadi seorang teman dan sahabat

Beberapa orang bersikap terburu-buru sehingga mereka dapat melayangkan tembakan ketika baru mengenal gebetannya selama 3 bulan. Apakah menurutmu itu waktu yang cukup untuk mengenal seseorang yang akan menjadi pasanganmu seumur hidup? Apakah kamu akan menyerahkan nasib anak-anakmu dimasa depan pada orang yang hanya kamu kenal sebentar?

Bahkan sepasang kekasih pun akan terus saling mempelajari sikap pasangannya dan berlanjut sampai mereka menikah. Itulah mengapa mengambil waktu untuk menjadi seorang teman bagi dia adalah cara yang tepat untuk mengenalnya lebih lagi. Bergabunglah pada komunitas yang sama dengannya, makan bersama kelompok, melalukan perjalanan beramai-ramai misalnya. Dengan melakukan aktifitas bersama dan menjadi teman untuknya kamu akhirnya akan tau bagaimana doamu akan dijawab oleh Tuhan. Cara itu dapat membuatmu mempertimbangkan apakah dia adalah kehendak Allah bagimu.

Kemudian ketika kita telah berteman dengannya, cobalah untuk menjadi seorang sahabat yang dapat dipercaya. Apakah dia menjadi terbuka untuk menceritakan beban dalam hidupnya kepadamu? Apakah dia membagikan visi dan misi hidupnya dan itu selaras dengan milikmu? Apakah dia merasa aman dan kalian dapat saling menguatkan dalam hubungan itu?

Kamu bisa saja telah memasuki tahap berteman dan bersahabat dengannya lalu mulai mendoakan dia. Yang ingin saya tekankan disini adalah jangan mengambil keputusan dengan hawa nafsumu, tapi bersikaplah tulus pada orang yang kamu taksir, karena dia bukanlah alat untuk memuaskan keinginanmu, nantinya dia akan jadi partnermu dalam saling melayani dan menjalani visi yang telah Tuhan taruh dihidupmu.

***

Jika kita telah melalui tiga tahap di atas dan kita terus mengandalkan Tuhan dalam hidup kita, maka kita akan tau ketika kita seharusnya tau bahwa dialah the one yang Tuhan ciptakan untuk jadi pasangan hidup kita.
Ya, karena hanya Tuhan yang mampu menyatukan dua hati yang ada di dalam tangan-Nya. Hal ini akan terjadi jika dirimu dan dirinya sama-sama menyerahkan seluruh hati dan harapan kepada Tuhan.

Saya bukan pakar cinta dan kalian boleh percaya atau tidak dengan tulisan ini. Saya hanya ingin membagi bagaimana saya melewati masa lajang dan bagaimana ketika saya memiliki gebetan (cie, biasa aja ga usah penasaran). Tapi terkadang Tuhan menyatakan sesuatu ketika saya mulai berdoa mengenai orang yang saya taksir dan saya akan tau apakah itu ‘tunggu’ ‘tidak’ atau ‘ya’ jawaban doa itu. Tau tidak? Ketika saya berdoa tentang orang yang saya taksir, Tuhan jaga hati saya ketika jawabannya ‘tidak’ dengan membuat saya baik-baik saja jika kami hanya sebatas berteman.
Saya tetap menganut prinsip untuk jatuh cinta pada orang yang tepat dan tidak ingin melalang buana dengan singgah dari satu hati ke hati yang lain, karena itu akan sangat melelahkan, membuang waktu dan membuat hubungan saya dengan Tuhan terganggu.

Kami akan berfokus kepada Tuhan dan kepada apa yang Dia ingin untuk kami kerjakan selama masa lajang ini.

Dan akhirnya, hanya jika Tuhan mengijinkan,

Dia pasti akan mempertemukan kami, membuat kami berteman, kemudian bersahabat, dan atas seijin-Nya pasangan hidupku akan mengajukan proposalnya kepadaku tepat disaat Tuhan mengatakan bahwa aku harus menerima proposal itu. 



Dear future husband,
Let be closer to God,
Love, 
your future wife.

1 komentar:

Ada saran atau kesan? Senang bisa berbagi pikiran :)

 
Share on :