Sebagai seorang lajang tentunya wajar jika kita akhirnya memiliki gebetan. Ketika kita mulai tertarik pada orang lain, kita pasti ingin tau
banyak tentangnya lalu mulai beraksi layaknya FBI dan mulai mengamati dia
bahkan mengintip semua sosial medianya. Saya rasa memiliki gebetan bukan hal yang
salah. Ketika saya menulis tentang “Tipe” saya tergerak untuk kemudian
menuliskan tentang hal ini, yaitu bagaimana jika kita memiliki seratus seorang gebetan?
Perhatikan cara dia bersikap, berbicara dan memperlakukan
orang lain
Saya pun akan dengan mudah mengagumi ketampanan seorang pria
namun itu hanya sebatas seperti mengagumi sebuah lukisan di sebuah pameran
seni. Ya, siapa yang tidak menyukai keindahan? Tuhan menciptakan keindahan di
dunia ini (alam, manusia, musik, seni) untuk bisa membuat kita merasa bahagia
dan takjub. Namun selayaknya Allah, keindahan sejati tidak dapat dilihat,
disentuh, atau di dengar, keindahan sejati dapat kita rasakan melalui hati.
Paras yang manis tak dapat dipercaya, dan kecantikan akan hilang; tetapi wanita yang taat kepada TUHAN layak mendapat pujian. Amsal 31:30
Bukan yang dilihat manusia yang dilihat Allah; manusia melihat apa yang di depan mata, tetapi TUHAN melihat hati. 1 Samuel 16:7
Tuhan tidak melihat rupa tapi
menilai hati hal ini tentu sudah sering kita dengar dan itu memang benar, Tuhan
ingin kita menilai seseorang bukan hanya dari apa yang terlihat di luar tapi
apa yang ada di dalam hati orang tersebut. Apa yang ada dalam hatinya akan
terlihat melalui bagaimana dia berbicara. Apakah menggunakan kata-kata kasar
atau lemah lembut dan membangun orang lain? Apa yang dia kerjakan di hari
minggu? Apakah dia beribadah dan terlibat dalam pelayanan? Bagaimana dia memperlakukan
keluarganya? Bagaimana dia memperlakukan teman-temannya?Perhatikanlah semuanya itu dan jangan terlalu terburu-buru untuk
menjadikan dia gebetanmu sehingga ketika kita masuk ke tahap selanjutnya kita
tidak menjadi kecewa.
Jika karakternya benar-benar menunjukkan bahwa dia kekasih
idamanmu, maka berlanjutlah pada tahap berikut
Berdoa
Satu kata sederhana tapi banyak juga yang bilang terlalu
klise.
Tapi percayakah kamu bahwa ini justru hal yang paling
penting?
Ketika saya menciptakan suatu barang dan memperlihatkannya
padamu, kamu pasti akan bertanya bagaimana cara menggunakannya, perawatannya,
atau dibuat untuk siapa, kepada saya yang menciptakan barang itu, kan?
Bagaimana kamu bisa tau bahwa dia adalah the one yang
diciptakan untuk jadi pasangan hidupmu? Ya tentu saja dengan bertanya kepada
yang menciptakannya, Tuhan.
Kita sering kali melewatkan hal ini dan menganggapnya sepele sehingga berakhir dalam penyesalan dan kekecewaan.
Kita sering kali melewatkan hal ini dan menganggapnya sepele sehingga berakhir dalam penyesalan dan kekecewaan.
Menceritakan tentang orang yang menarik perhatianmu tidak
akan membuang-buang waktunya Tuhan. Dia peduli pada setiap aspek hidupmu
termasuk dalam hal ini. Tanyakan pada-Nya apakah dia yang kamu sukai adalah
yang terbaik bagimu, mintalah supaya ada kesempatan bagimu untuk bisa berteman
dan mengenalnya lebih dalam lagi, mohonlah pimpinan Tuhan dan minta Dia untuk
menguasai hatimu sehingga kamu tidak jatuh cinta pada orang yang salah.
Pengalaman patah hati kita tentunya membuat kita tidak ingin
mengulanginya lagi, bukan? Apa hanya saya disini yang pernah patah hati? (itu enggak enak banget kan!) Maka dari itu menyerahkan
kepada Tuhan seluruh hidup dan hati kita akan membuat kita terhindar dari
hal-hal seperti patah hati. Ketika kita mempercayakan hati kita kepada-Nya maka Dia akan menyerahkannya pada seorang yang layak menerimanya.
Seorang yang layak ditunggu adalah seseorang yang mendoakanmu.
Seorang yang layak ditunggu adalah seseorang yang mendoakanmu.
Berdoa adalah hal yang perlu terus menerus kita lakukan bahkan ketika kita sampai ketahap selanjutnya…
Menjadi seorang teman dan sahabat
Beberapa orang bersikap terburu-buru sehingga mereka dapat
melayangkan tembakan ketika baru mengenal gebetannya selama 3 bulan. Apakah menurutmu
itu waktu yang cukup untuk mengenal seseorang yang akan menjadi pasanganmu
seumur hidup? Apakah kamu akan menyerahkan nasib anak-anakmu dimasa depan pada
orang yang hanya kamu kenal sebentar?
Bahkan sepasang kekasih pun akan terus saling mempelajari sikap
pasangannya dan berlanjut sampai mereka menikah. Itulah mengapa mengambil waktu
untuk menjadi seorang teman bagi dia adalah cara yang tepat untuk mengenalnya
lebih lagi. Bergabunglah pada komunitas yang sama dengannya, makan bersama
kelompok, melalukan perjalanan beramai-ramai misalnya. Dengan melakukan
aktifitas bersama dan menjadi teman untuknya kamu akhirnya akan tau bagaimana
doamu akan dijawab oleh Tuhan. Cara itu dapat membuatmu mempertimbangkan apakah
dia adalah kehendak Allah bagimu.
Kemudian ketika kita telah berteman dengannya, cobalah untuk
menjadi seorang sahabat yang dapat dipercaya. Apakah dia menjadi terbuka untuk
menceritakan beban dalam hidupnya kepadamu? Apakah dia membagikan visi dan misi
hidupnya dan itu selaras dengan milikmu? Apakah dia merasa aman dan kalian
dapat saling menguatkan dalam hubungan itu?
Kamu bisa saja telah memasuki tahap berteman dan bersahabat
dengannya lalu mulai mendoakan dia. Yang ingin saya tekankan disini adalah
jangan mengambil keputusan dengan hawa nafsumu, tapi bersikaplah tulus pada
orang yang kamu taksir, karena dia bukanlah alat untuk memuaskan keinginanmu,
nantinya dia akan jadi partnermu dalam saling melayani dan menjalani visi yang
telah Tuhan taruh dihidupmu.
***
Jika kita telah melalui tiga tahap di atas dan kita terus mengandalkan Tuhan dalam hidup kita, maka kita akan tau ketika kita seharusnya tau bahwa dialah the one yang Tuhan ciptakan untuk jadi pasangan hidup kita.
Ya, karena hanya Tuhan yang mampu menyatukan dua hati yang
ada di dalam tangan-Nya. Hal ini akan terjadi jika dirimu dan dirinya sama-sama
menyerahkan seluruh hati dan harapan kepada Tuhan.
Saya bukan pakar cinta dan kalian boleh percaya atau tidak
dengan tulisan ini. Saya hanya ingin membagi bagaimana saya melewati masa
lajang dan bagaimana ketika saya memiliki gebetan (cie, biasa aja ga usah
penasaran). Tapi terkadang Tuhan menyatakan sesuatu ketika saya mulai berdoa
mengenai orang yang saya taksir dan saya akan tau apakah itu ‘tunggu’ ‘tidak’
atau ‘ya’ jawaban doa itu. Tau tidak? Ketika saya berdoa tentang
orang yang saya taksir, Tuhan jaga hati saya ketika jawabannya ‘tidak’ dengan
membuat saya baik-baik saja jika kami hanya sebatas berteman.
Saya tetap menganut prinsip untuk jatuh cinta pada orang
yang tepat dan tidak ingin melalang buana dengan singgah dari satu hati ke hati yang lain, karena itu akan sangat melelahkan, membuang waktu dan membuat hubungan
saya dengan Tuhan terganggu.
Kami akan berfokus kepada Tuhan dan kepada apa yang Dia
ingin untuk kami kerjakan selama masa lajang ini.
Dan akhirnya, hanya jika Tuhan mengijinkan,
Dear future husband,
Let be closer to God,
Love,
your future wife.
ahhhhhh keren kak.. terberkati lah :)
BalasHapus