Kamis, 07 Januari 2021

Curahan Hati di Awal Tahun



Hai!

Sudah lama sekali aku tidak menulis di blog. Rindu rasanya menulis isi hati dan pemikiranku di blog pribadi. Selamat tahun baru 2021 ya!

Aku tidak tahu siapa yang akan membaca artikel ini, tapi aku harap kalian bisa mendapatkan sesuatu dari membaca tulisan ini yah.

Oke, mari kita mulai.

Pada bulan Mei tahun ini, akan menjadi tahun ke 4 aku melayani di sebuah lembaga Kristen. Sebagian orang sudah tahu ceritanya, bagaimana aku bisa memutuskan untuk melayani penuh waktu. Aku sempat menuliskan di sini dan membuat podcast tentang ini.

Semua karena anugerah Tuhan kalau aku boleh melayani hingga saat ini. Aku sungguh menikmatinya. Namun, bukan berarti aku tidak pernah mengalami kesulitan atau tantangan selama melayani. Seringkali aku berjuang untuk melawan kedaginganku, ingin sekali untuk menuntut hak, merasa layak tapi juga insecure secara bersamaan. Bingung kan? Hehehe. Rasanya, sungguh nano-nano.



Aku tahu, bahwa semua hal yang terjadi dalam hidupku adalah proses Tuhan untuk aku menjadi semakin serupa seperti-Nya. Termasuk ketika aku memutuskan untuk berkata YA pada panggilan Tuhan ini. Faktanya, Tuhan tidak pernah meninggalkan aku sendiri. Meski aku mengecewakan-Nya dengan keputusan, sikap, dan kata-kataku.

Saking merasa berdosanya, sempat aku merasa tidak layak untuk mengerjakan panggilan hidup ini lagi. Aku merasa tidak cukup baik. Tidak cukup kudus.

Tuhan menyadarkanku bahwa memang, sebenarnya tidak ada satu pun yang layak. Bukankah semua orang telah berbuat dosa dan kehilangan kemuliaan Allah?

“Tapi mengapa harus aku?” begitu tanyaku. Dengan cara yang bisa kupahami, Tuhan ingin menyatakan kasih-Nya melalui aku manusia yang berdosa ini. Dia ingin menjadikan aku saluran kasih-Nya.

Berbicara tentang mengasihi, terkadang aku merasa lelah. “Tuhan aku tidak sanggup lagi…” menghadapi para remaja yang luar biasa ‘aktif’ dan beragam ini. Namun kasih Allah terhadap mereka, membuatku terus melakukannya. Bagaimana mungkin menolak, ketika hati-Nya telah diletakkan di hati manusia ini.

Entah ada berapa banyak malam aku lalui dengan deraian air mata. Tertunduk di hadapan Tuhan bahkan dengan tidak bisa berkata apa-apa. Aku yakin, Dia memahaminya. Betapa aku ingin untuk taat. Betapa aku ingin menyenangkan hati-Nya.

Rasa frustasiku mencul ketika aku mulai mengandalkan diriku sendiri dan menyalahkan diri dengan berlebihan ketika melakukan kesalahan. Aku bahkan sulit memaafkan diriku sendiri.

Mungkin, ini lahir dari kesombonganku. Aku ingin bisa dan berhasil dalam segala hal. Terutama dalam pekerjaan pelayanan ini. Sehingga aku lupa, pada siapa seharusnya aku berserah dan untuk APA aku melakukannya.

Apakah aku pernah mengalami burn out?

Jujur, di bulan-bulan terakhir tahun 2020 merupakan bulan terberat bagiku.

Aku belajar untuk mengatakan tidak. Aku belajar untuk membuat keputusan bukan untuk menyenangkan orang lain. Aku belajar untuk memberi istirahat bagi jiwaku. Aku belajar untuk mengasihi diriku, manusia berdosa yang terlebih dulu dikasihi oleh Allah.



Kok dari tadi yang sedih melulu ya yang diceritain. Sekarang giliran cerita bahagia. Kapan aku benar-benar merasa bahagia? 

Aku mengira, hal paling bahagia itu ketika melihat adik yang aku muridkan bisa bertumbuh dalam iman, mereka bisa melayani, bahkan memimpin orang lain melakukan PA, dan melakukan PI. Ya, itu semua memang membahagiakan tapi ternyata bukan itu yang paling. 

Aku mendapati diriku paling bahagia ketika bisa mengalami kasih Allah di setiap momen. Bahkan momen paling terbawah dalam hidupku. 

Ketika diri ini bisa sadar sepenuhnya bahwa Dia hadir dan mengasihi. Nyata bekerja dalam setiap kejadian itu. 

Sesungguhnya kebahagiaan sejati adalah menyadari keberadaan Allah di sana.



Pada akhirnya, jika aku boleh tetap ada dan melayani, itu bukan karena kuat dan hebatku.

Sungguh, itu semua karena Tuhan yang memberiku kekuatan untuk melaluinya.

Bersyukur untuk setiap orang yang aku temui. Orang-orang yang menjadi teman seperjalanan, memberiku pengajaran, menyatakan kasih Allah kepadaku. Terima kasih.

Semoga, tahun ini kita bisa mengalami dan menyadari kehadiran Tuhan di dalam setiap momen kehidupan ini.

 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Ada saran atau kesan? Senang bisa berbagi pikiran :)

 
Share on :