Anak-anak cewek penggemar K-Pop pasti tau dengan
istilah-istilah itu. Sebagai anak yang lahir tahun 90an tentu saja nggak ada
yang bisa ngalahin Super Junior terutama Siwon (I’m ELF) hahaha. Oke,
sebenarnya sedikit penasaran dengan beberapa postingan beberapa siswi di sosial
media mereka tentang MAMA (Mnet Asian Music Award). Alhasil, aku download di
youtube beberapa video acara tersebut. Tenyata MAMA adalah acara penghargaan musik
di Korea selatan yang disiarkan M-net setiap tahunnya.
Aku bukan K-Popers addict yang selalu nontonin aksi
panggungnya para boyband korea sih. Sesekali, aku menikmati aksi tari dan video
klip boyband/girlband Korea yang unik. Cewek-cewek cantik yang imut dan
cowok-cowok cantik yang keren. Mereka mengemas suatu karya sedemikian rupa
sehingga mengundang decak kagum siapa pun yang melihatnya.
Sebagai seorang Kristen, boleh nggak sih punya bias/idola? Boleh
nggak kita melakukan kegiatan fangirling (nontonin aksi konser)?
Menurutku, Tuhan yang menciptakan dunia ini adalah Tuhan
yang juga penyuka seni termasuk musik. Lihat saja semua ciptaannya yang begitu indah dan tak
tertandingi. Aku rasa nggak ada yang bisa mengalahkan seleranya Tuhan dalam hal
seni.
Ketika aku melihat tayangan-tayangan video di youtube, aku
terkagum dengan visual panggung yang keren, penataan lampu, suara dan tarian
mereka yang mempesona. Tapi ada beberapa hal yang terkadang kita sebagai
fangirling perlu sadari dan ketahui:
Makna dan tujuan
setiap karya seni itu penting
Apa arti lagu itu? Untuk apa lagu itu dibuat? Oke, kalau mau
cari artinya kan tinggal pakai google
translate tapi kalau tujuan lagu itu dibuat gimana cara taunya? Nah. Sudah dibilang
diawal yah guys, aku juga suka dengar lagu-lagu sekuler bahkan K-POP. Tiap-tiap
orang punya batasannya sendiri
dalam menikmati lagu. Tiap-tiap orang bisa punya
idolanya masing-masing. Tapi satu hal yang akan aku lakukan ketika menikmati
suatu lagu adalah aku akan mencari tau filosofi
dibalik lagu itu. Aku akan mencari tau makna lagunya dan mengapa mereka menciptakannya.
Maaf dikata, ada banyak lagu yang mengandung kata-kata
vulgar dan kasar tapi kita tidak menyadarinya karena lagu itu dikemas begitu
menarik dengan penyanyi yang ganteng.
Kita bertanggung jawab atas setiap informasi yang kita
terima.
Kita bertanggung jawab atas segala hal yang kita nikmati
diwaktu-waktu senggang kita.
Ah, serius?
Ya tentu saja.
Tapi taukah kamu bahwa Tuhan begitu mengasihi seluruh aspek
kemanusiaan kita, termasuk aspek selera musik kita. It’s okay kalau kita menyukai musik jazz atau rock, taukah kamu
kalau Tuhan juga bahagia ketika kita bahagia mendengarkan musik favorit kita?
Namun, tidak semua
lagu memberi dampak baik. Tidak semua lagu membawa kita semakin dekat dengan
Tuhan.
Aku suka mendengarkan album lama Taylor Swift, sesekali aku
juga mendengarkan James Arthur, Ed Sheeran, Mocca. Aku menyadari bahwa
lagu-lagu tersebut menyenangkan, aku sering kagum pada Tuhan yang mengaruniakan
bakat itu pada mereka. Mendengarkan lagu-lagu tersebut hanya sampai pada batas
menikmati saja. Jika aku sedang hancur dan bersedih hati, mendengarkan lagu
mereka bukanlah jalan keluar yang baik. Hanya ketika aku membaca firman Tuhan
dan mendengar lagu yang mengingatkanku pada kebaikan-Nyalah yang membuatku
lebih baik.
Kita juga perlu
berhati-hati apakah telah menjadikan idola kita berhala. Wow, kata berhala
terdengar begitu menyeramkan. Tapi itu kenyataannya, ketika aku melihat para
boyband itu menari dan menyanyi, aku bertanya-tanya dalam hati: ‘apakah mereka
benar-benar bahagia? Apakah mereka pernah mengalami kekosongan? Apakah mereka
punya Yesus untuk memenuhi kekosongan itu?’
Pada akhirnya kita akan disadarkan bahwa hidup tanpa Tuhan
adalah hidup yang melelahkan. Apakah kita sedang memuja manusia-manusia yang
tidak mengenal Allah? tapi seringkali mereka mencuri banyak perhatian kita seakan mereka adalah Allah.
Kita bisa saja mengagumi kehidupan yang glamour dari seorang idol. Tapi kita perlu sadar bahwa ada satu Pribadi yang seharusnya menjadi Idola sejati kita. Seseorang yang dengan tubuh hancur memikul salib ke bukit Golgota dan mati disana untuk menebus dosa kita.
Kita bisa saja mengagumi kehidupan yang glamour dari seorang idol. Tapi kita perlu sadar bahwa ada satu Pribadi yang seharusnya menjadi Idola sejati kita. Seseorang yang dengan tubuh hancur memikul salib ke bukit Golgota dan mati disana untuk menebus dosa kita.
Apakah fangirling membuatmu lupa akan hal itu?
Apakah menonton video idola kita di youtube membuat kita
lupa menikmati hadirat Allah dan diam dihadapannya?
Milikilah
batasan-batasan bagi dirimu sendiri sehingga kamu tau kapan harus berhenti.
Aku akan berhenti mendengarkan lagu Breathe – Taylor Swift
ketika hal itu membuatku berkubang dengan masa lalu. Aku tidak akan mendengar
lagu sedih ketika galau karena itu akan menjadi cuka yang disiram pada luka. Aku
tidak akan menonton video konser berjam-jam tapi lupa untuk membaca buku dan
melakukan disiplin rohani lainya.
Milikilah batasanmu sendiri, karena segala sesuatunya boleh
tapi tidak semuanya berguna. Kita perlu bijaksana karena hidup ini bukanlah
milik kita sendiri, kita adalah milik Allah yang telah menebus kita dengan
darah yang mahal.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Ada saran atau kesan? Senang bisa berbagi pikiran :)