Apa sih maksudnya ngasih kode? Kayak sandi morse pas pramuka itu ya? Memberi
kode biasa dilakukan ketika kita ingin memberi tau sesuatu tapi tidak secara
langsung kepada seseorang. Misalnya kita sedang menyukai seseorang dan berharap
dia memperhatikan kita tanpa kita katakan secara langsung, kita mencoba memberikan sebuah kode
dengan berbagai macam cara.
Cara yang paling sering dilakukan biasanya dengan menggunakan sosial media.
Cara yang paling sering dilakukan biasanya dengan menggunakan sosial media.
Banyak fitur sosial media yang bisa digunakan untuk memberi kode
seseorang. Instagram stories, feeds, whatsapp stories, re-share konten yang
berkaitan dengan isi hati kita saat itu di semua sosial media kita misalnya. Aku
pernah membaca sebuah komentar, ‘kok dia
nggak peka-peka sih!’ karena kode yang dia buat selalu gagal.
Kode bisa dilakukan oleh seorang remaja maupun orang yang sudah dewasa, orang yang single maupun yang sudah pacaran. Kode yang akan aku bahas di sini adalah kode yang dilakukan oleh kaum single buat gebetannya ya. Wkwkwk.
Kode bisa dilakukan oleh seorang remaja maupun orang yang sudah dewasa, orang yang single maupun yang sudah pacaran. Kode yang akan aku bahas di sini adalah kode yang dilakukan oleh kaum single buat gebetannya ya. Wkwkwk.
Pertanyaannya, ngasih kode itu perlu nggak sih sebenernya? Jujur, aku
juga pernah ngasih kode loh. Hahaha. Perlu kita perhatikan, sesuatu bisa dikatakan kode itu tergantung motivasi kita ya. Bisa jadi kita hanya ingin berkeluh kesah tapi orang menganggapnya kode lho. Nah, jika kita dengan sadar memberi kode kepada seseorang, ada 5 hal yang bisa jadi pertimbangan kita sebelum
kita memberi kode atau sinyal-sinyal sama doi nih:
Jangan
harap dia akan notice atau sadar
Namanya juga kode, kita tidak bisa menuntut
orang lain akan mengerti karena komunikasi yang kita lakukan tidak jelas. Tidak
salah jika akhirnya dia tidak peka atau tidak memahami kita. Dia bukan cenayang
alias dukun gaes, dia juga bukan
Tuhan yang Maha Tahu. Dia hanyalah manusia. Karena sama-sama manusia maka kita
perlu berbicara menggunakan cara yang bisa dipahami oleh kedua belah pihak
supaya terjalin hubungan yang baik. Bersyukur nih, kalau doi bisa paham sama
yang kita maksud. Tapi jangan marah kalau dia nggak paham ya, mending diomongin
langsung. Kamu mau dia tau kalau kamu peduli? Ya tunjukkan, dengan sikap jangan
kode. Tuhan Yesus nggak ngasih kode waktu mengasihi kita. Meskipun kelahiran dan pengorbanannya sudah dinubuatkan ribuan tahun sebelumnya, tapi kasih Allah kepada kita selalu dalam tindakan nyata. Dia turun
dari surga jadi manusia. Marilah kita
mengasihi bukan dengan perkataan atau dengan lidah, tetapi dengan perbuatan dan
dalam kebenaran. (1 Yohanes 3:18)
Ngasih
kode nunjukin kalau kita lagi ngerasa nggak aman alias galau
Galau allert!
Terus menerus memberi kode tanda kalau kita merasa perlu melakukan sesuatu
untuk membuatnya berhasil. Ya, kita memang perlu melakukan sesuatu, tapi
bukan kode yang nggak jelas. Terus kita jadi sebel gara-gara doi nggak peka dan galau pun dimulai. Seringkali kegalauan itu dibuat sama diri kita sendiri bukan karena orang lain nggak peka.
Kita mulai sulit untuk mempercayai cara Tuhan mempertemukan dan menyatukan kita sama the one yang sudah Tuhan maksudkan buat kita. Kalau pun kita ingin berusaha, kita bisa melakukan ini.
Kita mulai sulit untuk mempercayai cara Tuhan mempertemukan dan menyatukan kita sama the one yang sudah Tuhan maksudkan buat kita. Kalau pun kita ingin berusaha, kita bisa melakukan ini.
Kode tanda gengsi
Kalau kita masih gengsi untuk berbicara langsung sama doi, itu tandanya
kita nggak sungguh-sungguh cinta sama doi. Di
dalam kasih tidak ada ketakutan (1 Yohanes 4:18) bahkan ketakutan untuk ditolak. Sebagai orang dewasa, kita
perlu berkomunikasi dengan cara yang baik. Gengsi tanda kita belum siap untuk
menjalin hubungan, berdasarkan cerita orang-orang yang sudah pacaran dan
menikah, hubungan tidak akan bertahan kalau keduanya masih mempertahankan gengsi.
Kasih memiliki kerelaan untuk mewujud nyata menjadi tindakan. Kita perlu menyampaikan dengan jelas apa yang kita inginkan, bagaimana kita ingin diperlakukan, dsb (ini sih kalo udah pacaran ya).
Orang yang tepat nggak perlu dikode-in
Bagi pria, wanita yang tepat akan memberi respon dan menunjukkan ketertarikan. Bagi wanita, pria yang
tepat akan menyatakannya dengan tindakan, bukannya malah membuat kita
bertanya-tanya ‘dia suka aku juga gak
sih?’ ‘dia peduli nggak sih?’ Kita tidak
perlu memohon kepada seseorang yang menginginkan kita ada di hidupnya. Kita tidak perlu memohon perhatian kepada orang yang tepat, karena dia pasti tau bagaimana memperlakukan kita. Orang yang tepat
di waktu yang tepat, akan memilih kita untuk seterusnya.
Kode bisa bikin orang salah paham
Nah, ini yang paling bahaya. Karena kode memiliki ketidak jelasan tingkat
tinggi, kode bisa bikin orang salah paham. Iya kalau doi menangkap kodemu
dengan baik, tapi kalau orang lain yang menangkap sesuatu yang salah dari kodemu, bagaimana? Bisa kacau deh jadinya. Kode terlalu beresiko untuk dilakukan dan
seringkali sia-sia.
Semua orang bisa tergoda untuk memberi
kode, tapi kita perlu mempertimbangkan beberapa hal sebelum melakukannya.
Yuk, dari pada sibuk ngasih kode kita menjalin hubungan yang intim sama Tuhan dan menjalin hubungan yang baik dengan sesama. Menjadi versi terbaik kita. Melakukan bagian kita berdasarkan perintah Allah. Memiliki iman, bahwa waktu dan rencana-Nya pasti baik dan indah.
Yuk, dari pada sibuk ngasih kode kita menjalin hubungan yang intim sama Tuhan dan menjalin hubungan yang baik dengan sesama. Menjadi versi terbaik kita. Melakukan bagian kita berdasarkan perintah Allah. Memiliki iman, bahwa waktu dan rencana-Nya pasti baik dan indah.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Ada saran atau kesan? Senang bisa berbagi pikiran :)