Selasa, 07 Februari 2017

Tipe

photo by Noni Elina

Menjadi seorang jomblo selama 6 tahun bukanlah perkara mudah. Tapi bukan berarti itu tidak menyenangkan ya. Saya meyakini setiap orang memiliki pergumulan masing-masing, dengan memiliki pacar atau pun menikah, bukan berarti menyelesaikan semua masalah dalam hidup kita. Karena tujuan dari itu semua sama: pembentukan karakter kita.

Yap, setiap orang pasti memiliki masalah, entah itu jomblo, pacaran, bahkan menikah. Seni dalam menikmati setiap fase itulah yang penting. Dalam masa jomblo ini saya mengalami banyak sekali pengalaman yang luar biasa dengan Tuhan. Sebenarnya sedikit enggan untuk membahas hal ini, tapi saya tidak bisa menyimpan berkat ini sendiri. Tjieh

Jadi, selama 6 tahun Tuhan mendidik saya untuk bergantung pada Dia. Selama enam tahun itu saya jatuh cinta, patah hati, move on, dan akhirnya sekarang, tengah menanti sembari membenah diri. Tjieh lagi

Nah, selama penantian inilah saya dibentuk oleh Tuhan untuk menjadi seorang pasangan yang sepadan bagi dia (yang sampai sekarang saya masih gak tau siapa). Dalam masa pembentukan ini, saya masih jatuh bangun sih. Masih suka ngeyel dan susah diajar, well tapi saya mau terus berubah. Bukan hanya demi pasangan di masa depan, tapi terutama untuk Tuhan yang ingin saya semakin serupa dengan Dia.

Oke, saya rasa itu pembukaan yang terlalu panjang.

 Sebenarnya saya ingin membicarakan tentang tipe, yakni kriteria yang dimiliki untuk pasangan hidup. Saya punya tipe pasangan hidup yang menurut saya ideal (tapi nggak mau bocorin disini).
Saya rasa hampir semua jomblo punya tipe pasangan idaman masing-masing.
Sebenarnya apa sih gunanya tipe?

Memiliki tipe pasangan seperti apa, dapat membantu kita menjadikannya cermin bagi diri. Seperti apa orang yang kamu inginkan? Lalu tanyakan pada dirimu sendiri, apakah orang seperti itu ingin memiliki pasangan hidup seperti saya? Nah, dengan begitu kita tidak hanya memasang standar tinggi untuk pasangan hidup kita, tapi kita juga memasang standar yang tinggi terhadap diri sendiri. Jadi, kita tidak hanya menjadi penuntut tetapi juga menjadi teladan bagi pasangan hidup kita kelak. Mari, sama-sama membenah diri.

Tipe juga membantu kita menyelaraskan keinginan kita dengan kehendak Tuhan. Tidak ada salahnya memiliki tipe yang lebih spesifik, saya memiliki seorang teman yang dikarunia pasangan yang sesuai dengan tipe yang selama ini dia inginkan. Tidak ada yang mustahil bagi Tuhan, Dia berkata ‘mintalah maka kamu akan diberi’, kan? Segala sesuatu yang baik, pasti diberikan oleh Allah asal kita memiliki iman. Tapi bagaimana kalau ternyata yang didapat tidak sesuai dengan tipe yang selama ini diinginkan? Percayalah, bahwa kita tidak bisa berkata tidak pada pilihan Tuhan. Karena kita pasti menyukai dan menerimanya, itulah yang terbaik dari Tuhan bagi hidup kita.

Tipe membantu kita untuk menentukan pasangan yang sesuai dengan panggilan hidup kita. Setiap orang pasti memiliki visi misi dalam hidupnya. Apakah dia memiliki nilai-nilai dasar kekristenan yang sama denganmu? Apakah kalian akan tetap melayani di gereja, atau hanya menjadi jemaat mingguan, atau terlibat dalam mission trip bersama, semua hal itu dapat kamu tentukan melalui tipe pasangan seperti apa yang kamu inginkan. Saya percaya bahwa pasangan hidup merupakan pemberian Tuhan untuk membantu menggenapi panggilan hidup kita. Dia yang akan berjalan bersamamu untuk menjadi semakin serupa dengan Kristus.


Jadi, apakah kamu sudah memiliki tipe pasangan impian? Jangan sekedar bermimpi tapi bawalah semua kerinduanmu pada Tuhan.  Dia rindu untuk menjawab setiap kerinduan itu, selama kamu percaya dan membiarkan Tuhan yang berdaulat penuh dalam hidupmu. 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Ada saran atau kesan? Senang bisa berbagi pikiran :)

 
Share on :