photo by Noni Elina |
Menjadi seorang jomblo selama 6 tahun bukanlah perkara
mudah. Tapi bukan berarti itu tidak menyenangkan ya. Saya meyakini setiap orang
memiliki pergumulan masing-masing, dengan memiliki pacar atau pun menikah,
bukan berarti menyelesaikan semua masalah dalam hidup kita. Karena tujuan dari
itu semua sama: pembentukan karakter kita.
Yap, setiap orang pasti memiliki masalah, entah itu jomblo,
pacaran, bahkan menikah. Seni dalam menikmati setiap fase itulah yang penting.
Dalam masa jomblo ini saya mengalami banyak sekali pengalaman yang luar biasa
dengan Tuhan. Sebenarnya sedikit enggan untuk membahas hal ini, tapi saya tidak
bisa menyimpan berkat ini sendiri. Tjieh
Jadi, selama 6 tahun Tuhan mendidik saya untuk bergantung
pada Dia. Selama enam tahun itu saya jatuh cinta, patah hati, move on, dan akhirnya
sekarang, tengah menanti sembari membenah diri. Tjieh lagi
Nah, selama penantian inilah saya dibentuk oleh Tuhan untuk
menjadi seorang pasangan yang sepadan bagi dia (yang sampai sekarang saya masih
gak tau siapa). Dalam masa pembentukan ini, saya masih jatuh bangun sih. Masih
suka ngeyel dan susah diajar, well tapi saya mau terus berubah. Bukan hanya
demi pasangan di masa depan, tapi terutama untuk Tuhan yang ingin saya semakin
serupa dengan Dia.
Oke, saya rasa itu pembukaan yang terlalu panjang.
Sebenarnya saya ingin
membicarakan tentang tipe, yakni kriteria yang dimiliki untuk pasangan hidup.
Saya punya tipe pasangan hidup yang menurut saya ideal (tapi nggak mau bocorin
disini).
Saya rasa hampir semua jomblo punya tipe pasangan idaman
masing-masing.
Sebenarnya apa sih gunanya tipe?
Memiliki tipe pasangan seperti apa, dapat membantu kita
menjadikannya cermin bagi diri. Seperti apa orang yang kamu inginkan? Lalu tanyakan
pada dirimu sendiri, apakah orang seperti itu ingin memiliki pasangan hidup
seperti saya? Nah, dengan begitu kita tidak hanya memasang standar tinggi untuk
pasangan hidup kita, tapi kita juga memasang standar yang tinggi terhadap diri
sendiri. Jadi, kita tidak hanya menjadi penuntut tetapi juga menjadi teladan
bagi pasangan hidup kita kelak. Mari, sama-sama membenah diri.
Tipe juga membantu kita menyelaraskan keinginan kita dengan
kehendak Tuhan. Tidak ada salahnya memiliki tipe yang lebih spesifik, saya
memiliki seorang teman yang dikarunia pasangan yang sesuai dengan tipe yang
selama ini dia inginkan. Tidak ada yang mustahil bagi Tuhan, Dia berkata
‘mintalah maka kamu akan diberi’, kan? Segala sesuatu yang baik, pasti
diberikan oleh Allah asal kita memiliki iman. Tapi bagaimana kalau ternyata
yang didapat tidak sesuai dengan tipe yang selama ini diinginkan? Percayalah,
bahwa kita tidak bisa berkata tidak pada pilihan Tuhan. Karena kita pasti
menyukai dan menerimanya, itulah yang terbaik dari Tuhan bagi hidup kita.
Tipe membantu kita untuk menentukan pasangan yang sesuai
dengan panggilan hidup kita. Setiap orang pasti memiliki visi misi dalam hidupnya.
Apakah dia memiliki nilai-nilai dasar kekristenan yang sama denganmu? Apakah
kalian akan tetap melayani di gereja, atau hanya menjadi jemaat mingguan, atau
terlibat dalam mission trip bersama, semua hal itu dapat kamu tentukan melalui
tipe pasangan seperti apa yang kamu inginkan. Saya percaya bahwa pasangan hidup
merupakan pemberian Tuhan untuk membantu menggenapi panggilan hidup kita. Dia yang akan
berjalan bersamamu untuk menjadi semakin serupa dengan Kristus.
Jadi, apakah kamu sudah memiliki tipe pasangan impian? Jangan
sekedar bermimpi tapi bawalah semua kerinduanmu pada Tuhan. Dia rindu untuk menjawab setiap kerinduan itu,
selama kamu percaya dan membiarkan Tuhan yang berdaulat penuh dalam hidupmu.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Ada saran atau kesan? Senang bisa berbagi pikiran :)