Di hari yang katanya hari kasih sayang ini, aku tidak
merasakan sesuatu yang berbeda. Semuanya berjalan seperti hari-hari biasa karena
setiap hari aku tau bahwa aku dikasihi oleh Allah dengan kasih yang besar. Butuh
waktu yang lama untuk menyadari hal ini, dulu aku orang yang kurang percaya
diri. Meskipun kadang pernah merasa nobody
doesn’t want me to be his wife tapi itu nggak sesering dulu. Ketika pemikiran
itu muncul, Tuhan selalu menunjukkan bahwa diriku berharga dimata-Nya dan tidak
membutuhkan seorang pria untukku mengetahui hal itu. Dalam masa lajang ini aku
diajak untuk semakin mengenal kasih Allah dan itulah yang menunjukkan nilai
diriku, yaitu bagaimana Allah melihatku. Pengorbanan Kristus di kayu saliblah
kisah cinta terindah dijagat raya. Bagiku, dan aku percaya bagi setiap orang
percaya yang mengalami Kristus dalam hidupnya pasti mengetahui hal ini. Tidak ada
yang bisa menyamai damai yang Dia beri. Baik itu harta kekayaan maupun suami
atau istri idaman, semuanya itu hanya secuil berkat dari Tuhan. Namun sumber
sukacita sejati bukan berasal dari itu semua, sumber sukacita sejati berasal
dari persekutuan dengan Tuhan.
Dalam masa lajang ini aku menyadari bahwa Tuhan memiliki sebuah
alasan mengapa aku harus melewatinya yaitu untuk menjadi semakin serupa dengan
Dia dan menjadi berkat. Aku tidak akan pernah bahagia ketika memiliki pacar
jika aku tidak bahagia ketika aku sedang melajang. Meskipun begitu, sering kali
terlintas dibenakku ketika melihat orang lain membina sebuah hubungan yang
serius aku berkata dalam hati “Ya Tuhan,
giliranku kapan?”
Tidak selamanya mudah untuk percaya kepada rencana Allah,
tapi satu hal yang pasti aku tau: itu adalah hal terbaik yang aku lakukan untuk
diriku sendiri dan pasangan masa depanku. Ya, mempercayai Allah adalah hal yang
penting dan menjadi dasar dalam setiap hal yang ingin kita bangun dalam hidup.
Inilah iman yang harus kita miliki: bahwa Allah mengasihi kita dan rindu
memberikan yang terbaik bagi kita, yang perlu kita lakukan adalah taat dan
memuliakan nama-Nya.
|
Taken 2015 at alun-alun Situbondo |
Aku menjadi lajang karena sebuah alasan, bukannya nasip yang
harus diratapi (no, I’m not JONES ‘Jomblo Ngenes’). Aku proklamirkan disini
bahwa aku bangga menjadi seorang LAJANG dan aku bahagia. Alasan yang membuatku
mengalami hal ini adalah Aku mengalami Allah dalam kehidupanku bahkan ketika
aku tidak menyadarinya, Tuhan selalu melindungi dan memuaskan jiwaku. Tuhan
memberiku hati untuk mengasihi orang lain, inilah yang membuatku mampu untuk
melayani dengan tulus. Tuhan memberikanku kemampuan untuk mengasah karunia yang
Dia beri dan mengijinkanku mempunyai pengalaman untuk menyalurkannya. Aku
dikelilingi oleh orang-orang yang mengasihiku, keluargaku, sahabat-sahabatku,
bahkan setiap orang yang kadang menyebalkan sekalipun aku bisa melihat mereka
sebagai alat Tuhan untuk menempaku. Masa lajang inilah yang membuat imanku
semakin bertumbuh dan aku bersyukur Tuhan ada disetiap detiknya.
Aku bersyukur, bahkan sebelum Tuhan mengijinkanku melepaskan
masa lajang ini. Aku bersyukur karena Dia mengijinkanku untuk memperbaiki
kualitas diri bagi seorang pribadi yang akan aku cintai kelak. Yang aku
inginkan adalah mengasihi Allah dengan segenap hidupku sehingga aku mampu
mengasihi orang lain yang Dia percayakan dengan sempurna. Ya, hanya jika Allah
mengijinkan.
Hanya karena kamu seorang lajang di hari valentine, itu tidak membuat nilai dirimu berkurang dibanding kemarin. Kamu diciptakan dengan cinta dan layak untuk dicintai.
Aku adalah seorang
lajang dengan sebuah alasan dan aku
bahagia menyadarinya.
Foto-foto dibawah ini yang sedikit mewakili bagaimana aku menghabiskan masa lajang yang bahagia itu...
|
Waktu itu jadi koordinator acara |
|
Ini di Malang, Jaringan Kerja Sama PMK antar Universitas se-Jatim |
|
Ada dari UNEJ, Udayana, UNAIR, ITS, UB, UM, dan UTM |
|
Sewaktu masih jadi mahasiswa, di ibadah pomkris tiap kamis |
|
Sama Firda waktu ngerjain tugas tata cahaya, kita motoin bayang-bayang matahari |
|
Bikin Kolak (pisang, ubi, santan, gula) buat acara ibadah pemuda di Gereja |
|
Sometimes I'm just having fun |
|
Aku suka masak, tapi masakan Indonesia aja
|
|
Bersama UKMKK UNEJ melayani napi di Lapas Jember |
|
Foto bersama setelah pelayanan Vocal Group di Gereja |
|
Camp KTB Perkantas Jember |
|
Bersama Panitia yang merupakan mahasiswa dan dosen |
|
Wefie sewaktu persiapan acara Natal di gedung Soetardjo, UNEJ |
|
Bersama adik-adik KTB tercinta |
|
Ini di Lapas Jember, untuk kedua kalinya bersama UKMKK |
Semuanya aku lewati bersama dengan Tuhan, tanpa anugrahnya apalah aku ini :')
Mari memiliki waktu-waktu yang indah selama hidup dan semuanya itu mungkin jika bersama Tuhan. Segala sesuatu yang kita miliki dan nikmati adalah pemberian Tuhan dan Dia juga yang memberi rasa puas. Tanpa Tuhan dalam hidup, maka semuanya SIA-SIA.
Hai Noni salam kenal. Tulisanmu sungguh menguatkan. Kadang2 aku suka jatuh bangun untuk terus mengingat bahwa aku ini berharga ditengah tekanan kehidupan yg makin banyak. Apa yg harus aku lakukan supaya tetap kuat? Thanks.
BalasHapusPuji Tuhan, terus bertumbuh di dalam Tuhan ya. Punya hubungan yang melekat dengan Tuhan itu hal yang paling penting supaya kita terus semangat menjalani hidup dan bertumbuh di komunitas yang baik yah. :)
HapusGod bless you