Selasa, 14 Februari 2017

Single for a Reason


Di hari yang katanya hari kasih sayang ini, aku tidak merasakan sesuatu yang berbeda. Semuanya berjalan seperti hari-hari biasa karena setiap hari aku tau bahwa aku dikasihi oleh Allah dengan kasih yang besar. Butuh waktu yang lama untuk menyadari hal ini, dulu aku orang yang kurang percaya diri. Meskipun kadang pernah merasa nobody doesn’t want me to be his wife tapi itu nggak sesering dulu. Ketika pemikiran itu muncul, Tuhan selalu menunjukkan bahwa diriku berharga dimata-Nya dan tidak membutuhkan seorang pria untukku mengetahui hal itu. Dalam masa lajang ini aku diajak untuk semakin mengenal kasih Allah dan itulah yang menunjukkan nilai diriku, yaitu bagaimana Allah melihatku. Pengorbanan Kristus di kayu saliblah kisah cinta terindah dijagat raya. Bagiku, dan aku percaya bagi setiap orang percaya yang mengalami Kristus dalam hidupnya pasti mengetahui hal ini. Tidak ada yang bisa menyamai damai yang Dia beri. Baik itu harta kekayaan maupun suami atau istri idaman, semuanya itu hanya secuil berkat dari Tuhan. Namun sumber sukacita sejati bukan berasal dari itu semua, sumber sukacita sejati berasal dari persekutuan dengan Tuhan. 

Dalam masa lajang ini aku menyadari bahwa Tuhan memiliki sebuah alasan mengapa aku harus melewatinya yaitu untuk menjadi semakin serupa dengan Dia dan menjadi berkat. Aku tidak akan pernah bahagia ketika memiliki pacar jika aku tidak bahagia ketika aku sedang melajang. Meskipun begitu, sering kali terlintas dibenakku ketika melihat orang lain membina sebuah hubungan yang serius aku berkata dalam hati “Ya Tuhan, giliranku kapan?”
Tidak selamanya mudah untuk percaya kepada rencana Allah, tapi satu hal yang pasti aku tau: itu adalah hal terbaik yang aku lakukan untuk diriku sendiri dan pasangan masa depanku. Ya, mempercayai Allah adalah hal yang penting dan menjadi dasar dalam setiap hal yang ingin kita bangun dalam hidup. Inilah iman yang harus kita miliki: bahwa Allah mengasihi kita dan rindu memberikan yang terbaik bagi kita, yang perlu kita lakukan adalah taat dan memuliakan nama-Nya.

Taken 2015 at alun-alun Situbondo
Aku menjadi lajang karena sebuah alasan, bukannya nasip yang harus diratapi (no, I’m not JONES ‘Jomblo Ngenes’). Aku proklamirkan disini bahwa aku bangga menjadi seorang LAJANG dan aku bahagia. Alasan yang membuatku mengalami hal ini adalah Aku mengalami Allah dalam kehidupanku bahkan ketika aku tidak menyadarinya, Tuhan selalu melindungi dan memuaskan jiwaku. Tuhan memberiku hati untuk mengasihi orang lain, inilah yang membuatku mampu untuk melayani dengan tulus. Tuhan memberikanku kemampuan untuk mengasah karunia yang Dia beri dan mengijinkanku mempunyai pengalaman untuk menyalurkannya. Aku dikelilingi oleh orang-orang yang mengasihiku, keluargaku, sahabat-sahabatku, bahkan setiap orang yang kadang menyebalkan sekalipun aku bisa melihat mereka sebagai alat Tuhan untuk menempaku. Masa lajang inilah yang membuat imanku semakin bertumbuh dan aku bersyukur Tuhan ada disetiap detiknya.

Aku bersyukur, bahkan sebelum Tuhan mengijinkanku melepaskan masa lajang ini. Aku bersyukur karena Dia mengijinkanku untuk memperbaiki kualitas diri bagi seorang pribadi yang akan aku cintai kelak. Yang aku inginkan adalah mengasihi Allah dengan segenap hidupku sehingga aku mampu mengasihi orang lain yang Dia percayakan dengan sempurna. Ya, hanya jika Allah mengijinkan.


Hanya karena kamu seorang lajang di hari valentine, itu tidak membuat nilai dirimu berkurang dibanding kemarin. Kamu diciptakan dengan cinta dan layak untuk dicintai.

Aku adalah seorang lajang dengan sebuah alasan dan aku bahagia menyadarinya.  


Foto-foto dibawah ini yang sedikit mewakili bagaimana aku menghabiskan masa lajang yang bahagia itu...

Waktu itu jadi koordinator acara

Ini di Malang, Jaringan Kerja Sama PMK antar Universitas se-Jatim


Ada dari UNEJ, Udayana, UNAIR, ITS, UB, UM, dan UTM

Sewaktu masih jadi mahasiswa, di ibadah pomkris tiap kamis

Sama Firda waktu ngerjain tugas tata cahaya, kita motoin bayang-bayang matahari
Bikin Kolak (pisang, ubi, santan, gula) buat acara ibadah pemuda di Gereja

Sometimes I'm just having fun
Aku suka masak, tapi masakan Indonesia aja

Bersama UKMKK UNEJ melayani napi di Lapas Jember 
Foto bersama setelah pelayanan Vocal Group di Gereja
Camp KTB Perkantas Jember
Bersama Panitia yang merupakan mahasiswa dan dosen
Wefie sewaktu persiapan acara Natal di gedung Soetardjo, UNEJ
Bersama adik-adik KTB tercinta
Ini di Lapas Jember, untuk kedua kalinya bersama UKMKK

Semuanya aku lewati bersama dengan Tuhan, tanpa anugrahnya apalah aku ini :')
Mari memiliki waktu-waktu yang indah selama hidup dan semuanya itu mungkin jika bersama Tuhan. Segala sesuatu yang kita miliki dan nikmati adalah pemberian Tuhan dan Dia juga yang memberi rasa puas. Tanpa Tuhan dalam hidup, maka semuanya SIA-SIA.



2 komentar:

  1. Hai Noni salam kenal. Tulisanmu sungguh menguatkan. Kadang2 aku suka jatuh bangun untuk terus mengingat bahwa aku ini berharga ditengah tekanan kehidupan yg makin banyak. Apa yg harus aku lakukan supaya tetap kuat? Thanks.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Puji Tuhan, terus bertumbuh di dalam Tuhan ya. Punya hubungan yang melekat dengan Tuhan itu hal yang paling penting supaya kita terus semangat menjalani hidup dan bertumbuh di komunitas yang baik yah. :)
      God bless you

      Hapus

Ada saran atau kesan? Senang bisa berbagi pikiran :)

 
Share on :