Photo by DESIGNECOLOGIST www.unsplash.com |
Wanita umumnya menyukai drama. Mulai dari drama Korea hingga drama India. Tak ayal itu yang membuat wanita juga berpikir dan berkhayal bahwa hidup itu seperti drama. Tidak ada wanita yang tidak menyukai perhatian, hadiah, dan kata-kata indah. Dan wanita (aku hanya bisa memberi pendapat dari sudut wanita) ketika sudah memberikan hatinya, biasanya dia akan dengan sepenuhnya memberikan apa yang dia miliki, loyalitas, kesetiaan dan ketulusannya.
Raditya Oloan pernah berkata bahwa kita dapat mencintai sebesar kita rela disakiti, pertanyaannya adalah apakah kita telah mencintai orang yang tepat? Apakah kita memastikan bahwa hati kita telah berada ditangan yang tepat, seseorang yang Tuhan kehendaki ada di hidup kita?
Patah hati dapat terjadi bahkan sebelum adanya hubungan pacaran.
Hal ini terjadi karena kita mengabaikan proses yang disebut: mendoakan gebetan kita.
Mengapa aku menginginkannya? Pelayanan apa yang bisa aku lakukan jika hidup bersamanya? Mengapa aku berpikir bahwa kami adalah pasangan yang ideal? Untuk menjawab semua itu kita perlu berdiam dihadapan Allah dan banyak berdoa. Jika kita ingin menghormati Allah dan tentunya menghindari patah hati yang menghilangkan sukacita, kita pasti akan bertanya terlebih dahulu kepada-Nya.
Percayalah bahwa bukan perasaan yang menyenangkan, jika ternyata hubungan yang kita bangun berdasarkan perasaan itu kemudian tidak berjalan dengan baik alias tidak sampai kepada pernikahan. Menghabiskan waktu dengan seseorang yang kita tahu dengan jelas bahwa dia bukan orang yang tepat untuk mengarungi rumah tangga bersama hanya akan memberi sebuah pelajaran tetapi bukan pernikahan.
Mungkin akan timbul pertanyaan, bagaimana kita bisa tau jika tidak mencobanya? Atau setidaknya berusaha mengenal pribadinya melalui PDKT? Itu bukan hal yang buruk, tapi bisakah kita melakukan pendekatan tanpa baper (bawa perasaan)? Ada banyak hal yang bisa terjadi ketika melakukan PDKT, maka supaya tidak mudah kecewa penting untuk tidak terlalu memberi perasaan yang mendalam.
Kalau pun baper, apakah kita sudah siap untuk kecewa?
Seringkali alasan atas kekecewaan kita adalah kita berharap kepada manusia dan ekspektasi kita sendiri bukannya kepada Tuhan. Tanda bahwa kita mengandalkan Tuhan yaitu ketika kita mendoakan seseorang bahkan sebelum kita mulai jatuh cinta padanya.
Ada suatu postingan Adara Butler yang sangat memberkatiku:
Maukah kita berhenti sejenak, bahkan ketika hati kita mulai bergejolak dengan rasa suka terhadap gebetan kita? Maukah kita berdoa dan bertanya terlebih dahulu kepada Allah apakah hubungan itu akan menjadi hubungan yang berhasil kedepannya? Menjadi berkat dan membangun hidup kita? Ketika kita bertanya kepada Allah maka siap-siaplah dengan apa pun jawabannya.
Aku akui, aku begitu takut ketika mulai menyukai seseorang. Aku teringat ketika ada seseorang yang menarik perhatianku, aku bertanya-tanya, apakah kali ini akan berhasil? Apakah dia adalah orang yang tepat? Saat aku mulai menyukai seseorang, itu adalah saat yang paling tepat untuk sungguh-sungguh mendoakannya kepada Allah. Dan benar saja, jawaban doa datang tidak lama setelah itu. Tuhan menunjukkan kepadaku apa yang perlu aku ketahui tentang seseorang yang aku sukai. Semuanya. Kemudian aku tau bahwa kami bukanlah pasangan yang tepat. Doa dapat menjagai kita dari patah hati yang tak perlu. Doa menolong kita untuk tetap memiliki damai sejahtera meski jawabannya adalah tidak.
Bahkan ketika orang lain berkata bahwa kamu dan dirinya adalah orang yang sangat serasi, itu belum tentu pertanda bahwa kalian adalah pasangan yang tepat.
Ketika diawal, aku berkata bahwa wanita mudah untuk menyukai perhatian, hadiah dan kata-kata indah, aku termasuk di dalamnya. Aku adalah wanita yang juga mudah tertarik dengan fisik dan talenta diawal pertemuan. Tolong garis bawahi ya, tertarik pada pandangan pertama bukan jatuh cinta pada pandangan pertama. Hati tidak bisa dikendalikan keinginannya tetapi Tuhan melalui doa yang kita panjatkan dapat selalu melindunginya.
Jadi, jika mengingini hatimu tidak mudah patah karena seseorang yang salah, jangan pernah malas untuk berdoa. Mungkin itu alasan mengapa Tuhan berkata: berdoalah sebab roh penurut tapi daging lemah. Karena daging selalu mudah untuk dicobai bahkan kepada hubungan romantis yang memikat hati.
Aku berdoa supaya hatiku tidak jatuh ditangan orang yang salah. Ketika hati ini mulai menyukai seseorang, aku akan membawa nama itu dihadapan Allah sebelum rasa suka itu berganti menjadi rasa cinta yang mendalam.
Apakah dia dapat bertanggung jawab dan tau apa yang benar-benar dia inginkan sebagai seorang pemimpin rumah tangga nantinya? Apakah dia memiliki tujuan hidup yang jelas sesuai dengan pimpinan Tuhan atasnya? Apakah kami akan menjadi seorang partner yang baik dalam pelebaran kerajaan Allah dibumi ini? Aku tetap beriman bahwa Tuhan menyediakan pria yang seperti itu bagiku dan bagi setiap wanita percaya diluar sana.
Pria yang tau alasan mengapa dia memilihmu menjadi partnernya dan mau menanggung resiko untuk bersamamu karena dia tau akan jauh lebih berat jika menjalaninya tanpamu.
Dari seorang wanita lajang yang terus berdoa dan percaya bahwa pria seperti itu ada diluar sana yang dalam pimpinan Tuhan berjalan kearahnya.
Ga punya kritik dan saran. Cuma mau blg I'm blessed again to read your writing Non. Hehe
BalasHapusBeruntungnya pria-mu nanti😁
Thank you Winda! Tetap semangat ya :)
Hapus