Di saat ketika aku merasa sendiri, Tuhan mengingatkan aku
bahwa Dia tidak pernah meninggalkanku. Beberapa hari lalu aku menyadari sisi
kemanusiaanku, bahwa aku tidak bisa seterusnya berpura-pura kuat. Aku tidak
bisa seterusnya tampil sempurna. Itu sangat melelahkan. Di hari ketika aku
jujur dihadapan Allah atas apa yang aku rasakan, aku merasa bebas. Meski ketakutan
dan kekhawatiran itu tak sepenuhnya sirna, namun Tuhan mengingatkan aku kembali
bahwa aku begitu dicintai.
Tidak ada yang jauh lebih baik selain berada di dalam
hadirat Allah dan menjadi apa adanya. Kita bisa berpura-pura dihadapan manusia,
tapi tidak dihadapan Allah Sang Pencipta kita. Bagaimana pun, Dia menerima kita
sepenuhnya. Yang perlu kita lakukan adalah menerima diri kita sendiri apa
adanya. Aku mengakui dan menerima kenyataan bahwa ternyata aku memiliki
kelemahan. Aku mengakui semuanya dihadapan Allah, perasaanku, keinginanku,
berharap aku bisa mengerti, mengapa aku seperti itu? Sungguh, menerima diri
sendiri apa adanya bukanlah sesuatu yang mudah.
Namun aku bersyukur, Tuhan tidak pernah kehabisan akal untuk
menyatakan kasihnya. Dengan cara yang sederhana, yaitu dengan kehadiran
orang-orang disekitarku, doa-doa mereka yang menopangku, aku tidak pernah
benar-benar sendiri. Tuhan menunjukkan bahwa kasih-Nya itu cukup. Aku saja yang
sering kali meragukannya. Kadang kita bertanya-tanya, "Mengapa orang itu tampak selalu bahagia?" bukan karena mereka tidak lunya masalah, tapi karena mereka mampu untuk mengucap syukur karena hal-hal sederhana dalam hidupnya.
Inilah yang juga aku sadari, menjadi seorang pemimpin bukan
berarti tidak memiliki pergumulan sama sekali. Menjadi seorang pemimpin adalah
tentang menyadari bahwa kekuatannya hanya berasal dari Allah, bahwa dia hanya
manusia berdosa yang memperoleh karunia untuk melayani. Menjadi seorang
pemimpin berarti menyadari ketidak sempurnaanya dan mengandalkan Allah. Menjadi
pemimpin bukan berarti tidak pernah merasa kesepian, namun bagaimana dia
menikmati Allah di dalam kesepiannya itu dan menjadi kuat bersama-Nya.
“Aku tahu apa itu
kekurangan dan aku tahu apa itu kelimpahan. Dalam segala hal dan dalam segala
perkara tidak ada sesuatu yang merupakan rahasia bagiku; baik dalam hal
kenyang, maupun dalam hal kelaparan, baik dalam hal kelimpahan maupun dalam hal
kekurangan.” Filipi 4:12
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Ada saran atau kesan? Senang bisa berbagi pikiran :)