Kalau mau mengingat masa lalu, dulu saya orang yang nyaris tidak kuliah lho. Jadi di tahun 2011, saya dan Nona mencoba program beasiswa ke universitas idaman masing-masing. Tapi saya gak keterima dan Nona keterima. Kami memang mendaftar di universitas yang berbeda waktu itu. Sedih banget rasanya membayangkan saya gak bisa kuliah. Lalu ayah saya menawarkan untuk ikut SNMPTN (seleksi penerimaan mahasiswa untuk memasuki perguruan tinggi negeri yang dilaksanakan serentak seluruh Indonesia) yang waktunya pelaksanaannya kurang dari 2 minggu lagi. Saya pun mendaftar, membeli buku tes SNMPTN di gramedia dan belajar selama waktu yang tersisa. Bagaimana jika saya tidak lolos SNMPTN? Saya akan bekerja menggunakan ijasah SMK jurusan multimedia. Ya, karena kalau harus ikut biaya mandiri biayanya akan jauh lebih mahal.
Saya benar-benar pasrah pada Tuhan. Sebagai lulusan SMK saya tidak begitu tau pelajaran IPS (jurusan yang saya pilih termasuk kategori IPS) karena di SMK fokus mempelajari kompetensi keahlian. Saya ingat waktu menangis di pelukan ayah saya karena saya tidak juga bisa mengerti soal matematika yang saya pelajari.
Namun dalam ketakutan dan kehawatiran itu iman saya diuji.
Selama masa belajar itu saya menulis di halaman paling belakang buku saya: Noni Elina Kristiani Sasrjana Sastra 2015. Semacam ungkapan iman dari diri saya. Saya rasa hanya karena kemurahan Tuhanlah saya bisa lolos SNMPTN saat itu. Saya akhirnya belajar bagaimana harus berserah kepada-Nya.
Dan benar sekali, Tuhan mengabulkan doa saya. Seperti yang pernah saya tulis, saya lulus sebagai sarjana sastra di tahun 2015.
Sepanjang perjalanan hidup saya sampai saat ini pun saya masih belajar percaya penuh kepada Sang Pencipta Agung.
Ketika saya memutuskan untuk berhenti bekerja misalnya, saya bicara kepada Tuhan dalam iman: Tuhan, Engkau pasti tidak akan menjadikan aku seorang pengangguran.
Dan benar saja, ketika saya memutuskan untuk berhenti di tempat kerja pertama saya, 2 minggu kemudian saya dipanggil untuk tes pekerjaan. 3 hari setelah tes itu berlangsung saya menerima kabar kalau saya bisa memulai bekerja.
Ini benar, bahwa Tuhan bekerja sesuai dengan iman kita. Tuhan sering bilang di Alkitab ketika Dia hendak membuat mukjizat: "Imanmu telah menyelamatkan engkau..." atau "Jadilah kepadamu menurut imanmu..."
Tuhan melihat jauh ke kedalaman hati kita, seberapa besar kepercaan kita kepadanya? Apakah kita yakin bahwa Dia mampu membuat yang mustahil menjadi mungkin?
Dalam perjalanan iman saya juga masih perlu banyak belajar.
Saya menyatakan kepada Tuhan secara lisan dan tulisan apa yang saya imani dan percaya bahwa hal itu akan terjadi. Seperti saya ingin menikah diusia berapa dan keselamatan orang-orang yang saya kasihi. Ya, saya percaya dengan cara apapun Tuhan akan menyatakan kepada saya bahwa Dialah Allah yang berkuasa. Dalam perjalanan iman ini, Tuhan membuat saya semakin mengenal-Nya dan saya bersyukur betapa Dia mengasihi saya. Dan mengasihi anda juga :)
"Akan tetapi, jika Anak Manusia itu datang, adakah Ia mendapati iman di bumi?"
Lukas 18:8
via www.finspi.com |
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Ada saran atau kesan? Senang bisa berbagi pikiran :)