Tetesan air mata di ujung Alkitabku
Menimbulkan sebuah tanya
Siapa sebenarnya yang paling aku rindu?
Dirimu atau Penciptaku?
Aku menggenggam tanganku sendiri
Hangat dan hidup
Membawa kepada angan tentang tubuh yang baru
Bagaimana wujud dan rupanya
Dan tentang sebuah pelukan dari seorang Bapa
Siapakah yang lebihku rindu?
Kipas angin diujung ruangan hampir tanpa suara
Seperti diri-Mu yang memelukku tanpa raga
Bibirku kelu tak sanggup memahaminya
Ternyata rindu membawaku begitu jauh
Tak mampu aku berdusta
Biarkan aku mengasihi-Mu melebihi segalanya
Sebab segalanya akan lenyap
Kecuali Engkau
Engkaulah bagianku
Dan aku adalah mahakarya yang utuh
Bukan karena seorang pria
Atau piala
Atau bunga bank
Aku utuh dan sempurna karena-Mu
Segaris senyum dibibirku
Siapa yang paling kau rindu?
Aku harap bukan aku
Tetapi Dia
Hingga kita bertemu
Akan tetap Dia.
Jumat, 13 Januari 2017
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Ada saran atau kesan? Senang bisa berbagi pikiran :)