Senin, 18 Juli 2016

Drama Korea

Beberapa drama korea yang pernah aku tonton nih.
Diantara semua penyuka drama Korea, saya adalah salah satunya. Ya ya ya, memang drama Korea selalu diidentikkan dengan romantisme berlebihan dan cerita yang kadang kurang logis. Saya juga menanyakan beberapa orang yang mengaku bahwa suka nonton drama Korea karena aktornya yang tampan-tampan. Setiap orang punya cara sendiri untuk menghabiskan waktu luangnya.

Pertanyaan yang sering saya tanyakan pada diri sendiri ketika menonton drama-drama itu adalah:
1.Apakah nilai-nilai di drama korea menjadi nilai-nilai yang kamu lakukan di dalam hidupmu?
Jangan pernah menggantikan ajaran-ajaran Alkitab dengan ajaran dunia. Milikilah hikmat dalam menonton, mana adegan yang tidak patut ditiru dan mana yang bisa diambil hikmahnya.

2. Apakah waktu menontonmu menjadikan penghalang kamu untuk menghabiskan waktu dengan orang-orang terdekat? Adakah kamu menjadi apatis sehingga mengabaikan keluarga dan teman2mu ketika asik nonton drama? Ingat bahwa Allah ingin kita jadi berkat buat orang lain. 

3. Apakah kamu memiliki waktu yang berkualitas untuk tetap membaca Alkitab dan berdoa ketika kamu nonton drama korea? Pernah nggak siiih, ngerasa antusias ketika episode drakor favorite keluar tapi apa seantusias itu ketika ada yang ngajakin PA (pendalaman Alkitab)?


4. Apakah kamu mengingini hal-hal yang ada di drama korea lalu membanding- bandingkan kehidupan cintamu dengan cerita cinta di drama korea? Ingat bahwa cerita cintamu ditulis oleh Tuhan. Seromantis apa pun drama korea, itu tidak akan sebanding dengan indahnya cerita yang Dia buat. Jangan BAPER terus mengasihani diri sendiri karena membandingkan hidupmu dengan mereka yang ada di drama korea! Ada yang ingat mantan atau pacar lalu membayang hal-hal yang tidak-tidak ketika nonton drama korea? Hati-hati dengan sikap tidak menghormati Allah, hidup benar dan milikilah iman kepada-Nya.

Well, gak ada salahnya kalo kita suka nonton drama korea, tapi belajarlah untuk memilah-milah apa yang baik untuk ditiru dan apa yang tidak. Harus diakui bahwa gaya pacaran di drama korea bukanlah gaya pacean yang bisa ditiru oleh anak-anak kerajaan Allah. Tidak ada nilai kekudusan di dalam cerita-cerita drama korea karena mereka berciuman, membalas dendam, bahkan berhubungan intim dan tinggal bersama sebelum menikah. Ini jelas bertentangan dengan nilai-nilai Alkitabiah. Bukan hanya itu saja, seperti umpatan, bagaimana cara pemeran utama menyelesaikan masalah, apa yang menjadi ambisi mereka, terkadang itu semua membuat saya menyadari bahwa... Semua manusia ini memerlukan Allah. Mereka butuh Tuhan Yesus dalam hidup mereka.
Saya jadi mengerti hal ini ketika menonton drama-drama itu bahwa tanpa Tuhan Yesus hidup di dunia ini nggak akan happy ending. 

Roma 12:2 "Janganlah kamu menjadi serupa dengan dunia ini, tetapi berubahlah oleh pembaharuan budimu, sehingga kamu dapat membedakan manakah kehendak Allah: apa yang baik, yang berkenan kepada Allah dan yang sempurna."

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Ada saran atau kesan? Senang bisa berbagi pikiran :)

 
Share on :